Jumat 03 Apr 2020 18:35 WIB

WHO: Libatkan Masyarakat dalam Hadapi Covid-19

WHO meminta masyarakat dilibatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (3/4/2020). WHO meminta masyarakat dilibatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (3/4/2020). WHO meminta masyarakat dilibatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta komunitas negara di kawasan menggunakan pendekatan yang melibatkan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu diperlukan demi mencegah lebih banyak lagi orang terinfeksi dan pasien meninggal dunia.

Direktur WHO Kawasan Asia Selatan-Timur, dr Poonam Khetrapal Singh, melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan di New Delhi, India, menyebut bahwa masyarakat perlu berada di pusat langkah penanganan Covid-19. Dengan begitu, ada pendekatan yang lebih menyeluruh.

Baca Juga

"Tanggung jawab harus dipikul bersama. Dalam tahap ini, setiap orang harus berkontribusi untuk meminimalisasi dampak kesehatan serta sosial ekonomi akibat pandemi ini," kata Singh dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat.

WHO Kawasan Asia Selatan-Timur (South-East Asia Region/SEARO) menaungi 11 negara anggota yang tersebar di wilayah Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara, yakni Bangladesh, Bhutan, Korea Selatan, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste. Singh telah menggelar rapat jarak jauh bersama para menteri negara-negara di kawasan tersebut untuk memetakan apa saja yang menjadi kesulitan masing-masing negara dalam menanggulangi Covid-19.

Berdasarkan kajian, kebanyakan negara menyoroti kebutuhan perlengkapan medis, alat tes, alat pelindung diri bagi tenaga medis, serta keperluan meningkatkan kapasitas sistem kesehatan, khususnya untuk menangkal penularan lokal di masyarakat. Singh mengatakan, kekurangan semacam ini adalah masalah global dan menjadi salah satu yang paling berdampak terhadap langkah penanganan Covid-19.

"Jika kita tidak bisa melindungi pekerja medis dan tidak mampu menjalankan cukup banyak tes, kita akan berjuang dengan satu tangan terikat," kata Singh.

Karenanya, Singh menyatakan bahwa WHO akan terus bekerja dengan Jaringan Rantai Pasokan Pandemi untuk menjamin dukungan terhadap semua negara dengan risiko tinggi terjangkit ataupun yang sudah terdampak hebat Covid-19. Di samping itu, Singh menyampaikan apresiasi terhadap India, Indonesia, dan Thailand yang telah bergabung dalam WHO Solidarity Trial, program WHO untuk menguji empat obat agar diketahui mana yang paling efektif bagi pasien terjangkit corona.

"Semakin banyak negara yang bergabung, akan semakin cepat pula kita mendapatkan hasilnya. Saya memohon semua negara agar ikut mendaftarkan diri," kata Singh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement