Jumat 03 Apr 2020 19:04 WIB

Tevez Gaungkan Semangat Solidaritas

Tevez menyatakan sangat penting buat kita untuk tetap bersatu dan membantu sesama.

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Carlos Tevez
Foto: EPA/Roman Pilipey
Carlos Tevez

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Penyerang asal Argentina, Carlos Tevez, menyebut, pesepakbola masih bisa hidup selama satu tahun meskipun tidak mendapatkan gaji.

Dengan kondisi tersebut, pesepakbola diharapkan bisa menunjukan solidaritas dan bantuannya terhadap orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Tevez, yang kini memperkuat Boca Juniors, menyebut salah satu hal yang bisa dilakukan pesepakbola pada periode sulit akibat pandemi Covid-19 ini adalah dengan rela menerima pemotongan gaji. Pun dalam bentuk penggalangan donasi demi membantu orang yang kini terdampak pandemi Covid-19.

''Pesepakbola bisa hidup selama enam bulan, atau bahkan setahun (tanpa digajii). Mereka tidak dalam posisi sangat membutuhkan. Berbeda dengan orang yang mesti meninggalkan rumah pada pukul enam pagi dan kembali pada malam hari demi bisa memberi makan keluarganya. Untuk itu, kita harus berada di sana dan membantu mereka,'' kata Tevez dalam wawancara dengan stasiun televisi asal Argentina seperti dikutip Reuters, Jumat (3/4) WIB.

Mantan penyerang Juventus itu menyebut, pandemi Covid-19, yang terjadi secara global, ini seharusnya bisa memberikan pelajaran berharga kepada semua pihak, termasuk para pesepakbola.

Tevez menyebut, salah satu kunci bagi untuk bisa bertahan di tengah-tengah masa krisis ini adalah dengan menunjukan solidaritas kepada yang membutuhkan.

''Sangat penting buat kita untuk tetap bersatu dan membantu sesama. Saya harap, dunia sepak bola bisa menunjukan solidaritas yang lebih besar. Penyebaran virus ini mengajarkan kita bahwa kita sama dan sederajat,'' kata striker berusia 36 tahun tersebut.

Sebelumnya, sorotan terhadap usulan pemangkasan gaji pemain mulai muncul di Liga Primer Inggris. Alih-alih membuka pembicaraan soal pemangkasan gaji pemain, yang rata-rata mencapai puluhan ribu pound per pekan, klub-klub di Inggris justru merumahkan sebagian besar pegawai non-olahraga.

Artinya, para pegawai tersebut hanya akan menerima 80 persen gaji mereka. Langkah ini menjadi respon klub guna menyeimbangkan neraca keuangan di tengah-tengah tertundanya kompetisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement