Jumat 03 Apr 2020 10:26 WIB

Brasil Beli 200 Juta Unit Peralatan Medis dari China

Jumlah kematian akibat Covid-19 di Brasil melonjak hingga 23 persen.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Brasil Beli Peralatan Medis dari China. Pembangunan rumah sakit darurat untuk merawat pasien yang memiliki COVID-19 di Stadion Pacaembu, Sao Paulo, Brasil.
Foto: AP/ Andre Penner
Brasil Beli Peralatan Medis dari China. Pembangunan rumah sakit darurat untuk merawat pasien yang memiliki COVID-19 di Stadion Pacaembu, Sao Paulo, Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil mendatangkan peralatan medis dan alat pelindung diri dari China, yang diperkirakan tiba pada bulan depan. Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta mengatakan, Brasil saat ini memiliki persediaan yang cukup namun pemerintah tidak mau ambil risiko kekurangan peralatan medis di tengah pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19.

Pemerintah Brasil telah menyiapkan dana sebesar 228 juta dolar AS untuk membeli peralatan medis dari negara lain. Mandetta mengatakan, Brasil telah meminta bantuan peralatan medis ke sejumlah negara namun ditolak. Hanya China yang sanggup memenuhi permintaan Brasil sebanyak 200 juta unit peralatan medis.

Baca Juga

"Negara pertama mengatakan tidak, yang kedua mengatakan tidak, dan kami khawatir. Pada akhir sore kemarin, negara kelima setuju dan akan mengirimkan dalam 30 hari. Ini adalah pembelian yang sangat besar, cukup untuk lebih dari 60 hari. Negara itu adalah China," ujar Mendetta.

Kementerian Kesehatan mengatakan, pemerintah federal memiliki stok alat pelindung diri sekitar 40 juta unit dan telah disalurkan kepada pihak berwenang setempat. Kementerian Kesehatan menyatakan jumlah kematian akibat Covid-19 di Brasil melonjak hingga 23 persen pada Rabu, menjadi 299. Sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi naik 15 persen menjadi 7.910.

Mendetta mengatakan, dirinya juga telah bertemu dengan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Brasil untuk membahas kerja sama dalam melawan pandemi virus corona. Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Mendetta telah berselisih mengenai pendekatan mereka untuk mengatasi krisis virus korona.

Bolsonaro kerap mengkritik saran Mendetta agar warga Brasil menjaga jarak sosial. Menurut Bolsonaro, menjaga jarak sosial dapat berdampak pada ekonomi. Selain itu, Bolsonaro juga menilai kebijakan tersebut sangat berlebihan.

"Saya tidak berencana memecatnya selama pandemi ini," ujar Bolsonaro.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement