Jumat 03 Apr 2020 10:06 WIB

UMS Terapkan Ujian Tengah Semester secara Online

Setiap mahasiswa diberikan bantuan kuota senilai Rp 100 ribu

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Foto: ums.ac.id
Universitas Muhammadiyah Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menetapkan Ujian Tengah Semester (UTS) genap Tahun Akademik 2019/2020 dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online dengan mempertimbangkan situasi dan upaya pencegahan virus Corona atau Covid-19. Untuk menunjang koneksi internet, setiap mahasiswa diberikan bantuan kuota senilai Rp 100 ribu dalam bentuk pemotongan biaya cicilan SPP.

Ketentuan soal UTS online dan subsidi internet tersebut dituangkan dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UMS, Muhammad Da'i. Penjadwalan UTS dilakukan oleh masing-masing program studi.

Dalam surat tersebut dijelaskan secara teknis UTS dilakukan melalui aplikasi media pembelajaran daring seperti Schoology, Google Classroom, Openlearning. Para dosen bisa mengikuti panduan sederhana untuk pembuatan soal dan koreksi soal UTS pada aplikasi Schoology melalui link http:/ljm.ums.ac.id/repository/.

Untuk menjamin kualitas E-UTS, dalam pembuatan soal, setiap dosen diminta tetap memperhatikan beberapa hal. Di antaranya, soal mengukur capaian pembelajaran yang dirumuskan, meminimalkan potensi kecurangan, serta memberikan evaluasi yang objektif dan transparan terhadap mahasiswa.

"Para mahasiswa yang mengikuti E-UTS, diberikan waktu tiga hari untuk mengirimkan jawaban. Hal ini sebagai antisipasi keterbatasan jaringan internet saat mengerjakan soal," ucap Muhammad Da’i seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (2/4).

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan UTS online ini, Rektorat meminta dekan di setiap fakultas membentuk panitia ujian dengan tugas utama melakukan pendampingan lanjutan pelaksanaan ujian online di masing-masing program studi.

Sejak sepekan lalu, UMS sudah menjalankan proses pembelajaran daring untuk memgantisipasi penyebaran virus Corona. Segala aktivitas yang menimbulkan kerumunan banyak orang seperti seminar, workshop dan lainnya ditunda sampai kondisi kembali membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement