Kamis 02 Apr 2020 16:19 WIB

Kunjungan Wisman ke Jakarta pada Februari Merosot Tajam

Turunnya kunjungan wisman ke Jakarta disebabkan oleh pandemi corona.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah penumpang mengantre bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat terjadi penurunan tajam kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DKI Jakarta pada Februari 2020. Merosotnya angka kunjungan wisman ke Jakarta ini tidak lain disebabkan oleh merebaknya virus corona (Covid-19) bukan hanya di Jakarta, namun juga seluruh dunia.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah penumpang mengantre bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat terjadi penurunan tajam kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DKI Jakarta pada Februari 2020. Merosotnya angka kunjungan wisman ke Jakarta ini tidak lain disebabkan oleh merebaknya virus corona (Covid-19) bukan hanya di Jakarta, namun juga seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat terjadi penurunan tajam kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DKI Jakarta pada Februari 2020. Merosotnya angka kunjungan wisman ke Jakarta ini tidak lain disebabkan oleh merebaknya virus corona (Covid-19) bukan hanya di Jakarta, namun juga seluruh dunia.

Dalam rilis BPS DKI Jakarta, dijabarkan selama ini wisman ke DKI Jakarta melalui 2 pintu masuk yaitu Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma. Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Buyung Airlangga mengungkapkan pada Februari 2020 angka wisman yang masuk menurun cukup signifikan dibandingkan kunjungan wisman Januari 2020.

Baca Juga

"Demikian pula jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya juga turun," kata Buyung kepada wartawan, Kamis (2/4).

Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Februari 2020 naik dibandingkan Januari 2020. Namun jika dibandingkan dengan TPK bulan Februari 2019, TPK bulan Februari 2020 tetap terjadi penurunan. 

Khusus untuk kunjungan wisman, angka pada Februari 2020 turun 24,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya. "Ada 173,614 kunjungan pada Januari 2020 menjadi 131,237 kunjungan bulan Februari 2020. Demikian juga jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman Februari 2020 menurun sebesar 33,14 persen," ungkapnya.

Apabila dilihat secara total, ungkap dia, kunjungan dari lima negara terbesar yang berkunjung ke DKI Jakarta berjumlah 60,262 kunjungan atau sebesar 45,92 persen dari keseluruhan kunjungan ke DKI Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa kelima negara tersebut sangat penting peranannya, menjadi pasar utama kepariwisataan asing di DKI Jakarta.

Lima negara yang menjadi pengunjung terbanyak ke DKI Jakarta pada Februari 2020 adalah Malaysia 19.771 kunjungan (15,07 persen), Jepang 15.342 kunjungan (11,69 persen), Singapura 10.537 kunjungan (8,03 persen), Korea Selatan7.603 kunjungan (5,79 persen), dan Arab Saudi 7.009 kunjungan (5,34 persen).

"Penurunan kunjungan wisman Februari tahun 2020 sebesar 24,41 persen terhadap bulan sebelumnya merupakan penurunan yang ketiga kalinya selama empat tahun terakhir, dan ini merupakan penurunan yang sangat signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," paparnya.

Diakui dia, wisman China biasanya mendominasi kunjungan wisman ke DKI Jakarta. Namun pada bulan lalu, China tidak masuk dalam lima negara pengunjung terbanyak.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengakui memang ada pengaruh sangat signifikan di sektor pariwisata akibat merebaknya virus corona (Covid-19) di dunia. Dampak yang paling dirasakan, penerbangan ke Jakarta yang banyak mendapatkan pembatalan, terutama dari wisatawan dari China.

"Hasil obrolan dengan pelaku wisata, baik dan agen travel menyebut wisatawan asal Tiongkok terus drop 70 sampai 80 persen," kata Cucu.

Dikatakan dia, para turis asal China membatalkan perjalanan karena kebijakan penerbangan Indonesia yang membatasi masuknya warga negara China dari dan ke China. Walaupun, diakui dia, wisatawan asing dari negara lain, tetap masih ada peluang berkunjung ke Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement