Kamis 02 Apr 2020 14:23 WIB

Gairah Penuntut Ilmu Setelah Turunnya Alquran

Percepatan perkembangan literasi bangsa Arab terjadi setelah turunnya Alquran.

Red: A.Syalaby
Ilustrasi Anak membaca Alquran.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Anak membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,Gairah untuk menuntut ilmu kian tinggi ketika banyaknya ayat Alquran tentang keutamaan para penuntut ilmu.

Salah satunya tertera dalam QS Az Zumar ayat 9. “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?” Begitu juga dengan sabda-sabda Rasulullah SAW akan wajibnya menuntut ilmu. “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim laki-laki dan Muslim perempuan.” (HR Bukhari). 

Ali Romdhoni dalam Alquran dan Literasi Arab menjelaskan, percepatan perkembangan literasi bangsa Arab terjadi setelah turunnya Alquran. Kehadiran Alquran membuat kebutuhan kaum Muslimin untuk mencatat wahyu pada masa itu sedemikian pesat.

Rasulullah SAW bahkan memelopori dengan memerintahkan kepada para sahabat untuk menulis Alquran di berbagai media seperti tulang unta dan kulit hewan ternak. 

Pada zaman sahabat, kebutuhan itu pun meningkat untuk meminimalisir perselisihan antara kaum Muslimin mengenai cara membaca Alquran. Dengan demikian, Alquran pun terdokumentasi dalam wujud lembaran kertas (mushaf).

Semangat dan dedikasi yang amat tinggi dari kaum Muslimin untuk mempelajari Alquran menjadi momentum bagi perkembangan literasi Arab. Berkat tuntunan wahyu dan kerja keras Nabi SAW juga para sahabat, literasi kian menjadi tradisi. 

Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, tradisi untuk membaca dan menulis mencapai puncaknya. Seiring dengan pencapaian para intelektual Muslim terhadap ilmu pengetahuan.

Banyak khasanah dari Yunani diterjemahkan dan ditulis ulang dengan bahasa yang mudah dimengerti. Karya-karya Socrates, Plato, Aristoteles pun bisa disampaikan dan ditransmisikan menjadi ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan. Pada gilirannya, khasanah intelektual ini ikut menjadi bahan bakar bangsa Eropa dalam meraih zaman pencerahan.

Dimuliakan beberapa derajat

"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.." (QS Al Mujadilah ayat 11). 

Said Quthb dalam Tafsir Fizhilalil Quran menjelaskan, ayat di atas berkaitan dengan konteks kedekatan dengan Rasulullah untuk menerima ilmu di majelisnya. Dengan iman , ayat itu seolah ingin memberi pelajaran kepada mereka untuk dapat berlapang dada dan menaati perintah. 

Ilmu juga akan membina jiwa, lalu ilmu bermurah hati dan taat. Ilmu dan iman akan mengantarkan manusia kepada derajat yang tinggi di sisi Allah. Derajat ini merupakan imbalan atas kepatuhan kepada Rasulullah. 

 

 

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement