REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pemain Juventus Paulo Dybala menceritakan kesulitannya melawan virus corona. Dybala dan kekasihnya, Oriana Sabatini lebih memilih untuk melakukan isolasi mandiri di kediamannya.
"Kami beruntung karena kami lebih baik sekarang. Beberapa hari terakhir kami tidak memiliki gejala apapun. Saya memiliki gejala yang lebih kuat kemarin, saya lebih cepat lelah dan ketika saya latihan, nafas saya lebih pendek. Saat itu saya tahu ada yang salah dan meminta tes dan saat itulah kami tahu kami positif," katanya, seperti dilansir dari AS, Kamis (2/4).
Gejala Dybala saat itu adalah batuk, kelelahan, dan kedinginan saat tidur. Tapi saat itu klub mengatakan padanya bahwa semua akan baik-baik saja. Ini membuat Dybala tenang. Karena menurutnya, ada bagian lain yang membuat virus corona menjadi sangat menyakitkan.
"Seperti psikologis kita yang sedikit terganggu, di mana kita merasakan sesuatu dan kita tiba-tiba merasa takut. Saya mencoba untuk tidak berpikir seperti itu," katanya.
Dybala menjadi pemain ketiga Juventus yang terjangkit virus corona. Namun sang striker Nyonya Tua optimistis bisa melawan virus ini dengan baik. Dybala akan kembali menjalani tes jika kondisinya sudah benar-benar bagus.
"Saya selalu mencoba memberikan pesan atas apa yang terjadi pada saya. Sehingga orang-orang akan menganggapnya serius dan memilih untuk diam di rumah," kata Dybala
Pemain 26 tahun ini bercerita, dokter tim Juventus selalu memantau keadaannya. Banyak orang di Italia yang peduli padanya membuat motivasi Dybala untuk sembuh bertambah tinggi.
"Semua orang disini sangat baik pada kami meskipun banyak kasus di sini. Saya selalu mengatakan bahwa saya baik-baik saja," kata penyerang timnas Argentina ini.
Italia menjadi negara yang mengalami dampak terbesar dalam krisis kesehatan global ini. Dybala pun mengingatkan bahwa ada banyak orang yang memiliki pengalaman lebih buruk soal virus corona selain dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
