Kamis 02 Apr 2020 05:56 WIB

Kanwil Kemenag Sulteng Tetap Berikan Layanan Haji

Saat ini belum ada kepastian ibadah haji ditunda atau tidak.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Jamaah haji kembali memadati Masjidil Haram, Rabu (14/8). Seusai pelaksanaan jumrah dan kembalinya jamaah terakhir usai nafas tsani, aktivitas jamaah akan terpusat kembali di Masjiil Haram. Ratusan ribu hingga jutaan jamaah akan melaksanakan ibadah tawaf,  baik tawaf ifadah maupun tawaf wada di rumah Allah ini sebelum kembali ke kampung halamannya.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
ilustrasi. Jamaah haji kembali memadati Masjidil Haram, Rabu (14/8). Seusai pelaksanaan jumrah dan kembalinya jamaah terakhir usai nafas tsani, aktivitas jamaah akan terpusat kembali di Masjiil Haram. Ratusan ribu hingga jutaan jamaah akan melaksanakan ibadah tawaf, baik tawaf ifadah maupun tawaf wada di rumah Allah ini sebelum kembali ke kampung halamannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah mewabahnya Covid-19, Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah tetap memberikan pelayanan haji. Pelayanan yang diberikan, mulai dari kepengurusan paspor hingga pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

“Sesuai instruksi dari pemerintah, kita bekerja dari rumah. Kemudian jika terpaksa harus ke kantor, maka tentunya harus mengikuti SOP kesehatan," ujar Kepala Bidang Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Lutfi Yunus, dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (2/3).

Selain itu, kata Lutfi, untuk jamaah di kabupaten kota, jika ingin mengirim berkas yang sifatnya syarat haji, ia menyarankan agar sebisa mungkin dikirim melalui sistem daring. Demikian juga dengan jamaah haji yang akan melunasi Bipih, disarankan lewat sistem non teller, via ATM atau mobile banking.

Lutfi menyebut, untuk sementara ini belum ada putusan atau imbauan agar tidak melaksanakan layanan haji selama darurat Covid-19. Apalagi informasi terkait dengan penundaan pelaksanaan ibadah haji.

Menurutnya, kebijakan penundaan ibadah haji bukan kebijakan sepihak Kementerian Agama. Penyelenggaraan haji terdiri dari beberapa unsur kementerian atau lembaga, dan ada hubungan antar negara Arab Saudi dengan Indonesia.

Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumentasi Haji Kanwil Kemenag Sulteng, Arifin mengungkapkan, untuk pelayanan haji di Kanwil Kemenag Sulteng tetap berjalan, hanya saja ada batasan.

Misalnya, hanya jamaah yang berkepentingan yang masuk ruangan untuk mengurus dokumen atau paspor. Jika ia bersama pengantar, harus menunggu di luar. “Saya sekarang lagi bekerja dari rumah, jika pun ada yang mendesak, kami kerjakan dari kantor. Saat ini belum ada kepastian ibadah haji  ditunda atau tidak, sehingga kita tetap berjalan untuk persiapan ibadah haji,” ujarnya.

Selain itu, kata Arifin, Bipih tahun ini lebih murah, angkanya sekitar Rp 37 juta lebih per orang. Dibandingkan tahun lalu, Bipih 2019 sekitar Rp 38 juta. Hingga keterangan ini diterima, jumlah jamaah embarkasi Sulteng yang sudah melunasi Bipih sebanyak 763 orang. Arifin menambahkan, kouta haji tahun ini tetap seperti tahun lalu, sebanyak 2.000 orang.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement