Rabu 01 Apr 2020 23:57 WIB

Umur 40 Tahun dan Isyarat Kebijaksanaan Menurut Alquran

Alquran mengisyaratkan usia 40 batas kebijaksanaan.

REPUBLIKA.CO.ID, Sungguh merugi jika kehidupan dunia yang singkat ini tidak diisi dengan amal saleh. Karena seiring bertambahnya usia, tanpa disadari kondisi fisik semakin menurun. Uban pun mulai tumbuh. Penglihatan, pendengaran, daya ingat, dan kemampuan berpikir mulai jauh berkurang.

''Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka, apakah mereka tidak memikirkan.'' (QS Yaasiin [36]: 68). Bila mengacu pada Rasulullah SAW, beliau wafat di usia 63 tahun, maka dapat dikatakan bahwa umur pertengahan saat dewasa adalah 40 tahun.

Baca Juga

''Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga bila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.'' (QS Al-Ahqaaf [46]: 15).

Betapa penting pencapaian umur 40 tahun itu, jelas tersirat dari ayat di atas. Doa dalam ayat di atas mengandung beberapa permohonan. Pertama adalah perintah untuk bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya. Kedua, dapat beramal saleh dan kemudian mendapatkan ridha-Nya.

Ketiga, kebaikan diri dan keturunan. Diakhiri dengan pernyataan taubat dan berserah diri kepada-Nya. Ayat tersebut juga mengandung perintah agar kita senantiasa berbuat baik kepada orang tua, sekaligus mengingatkan betapa besar pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya.

Bakti dan hormat kepada orang tua merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. ''Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua.'' (HR Hakim).

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement