Rabu 01 Apr 2020 21:35 WIB

Pemerintah Anggarkan Rp 20 Triliun untuk Kartu Prakerja

Anggaran Rp 20 triliun Kartu Prakerja juga bagi terdampak Covid-19

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun dalam program Kartu Prakerja yang menyasar 5,6 juta orang peserta untuk memperkuat kompetensi mereka menghadapi dampak wabah COVID-19.

"Kami berharap program ini dapat membantu daya beli para pekerja serta pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami penurunan pendapatan dan/atau kehilangan mata pencaharian," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (1/4).

Besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima oleh masing-masing peserta sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, per peserta mendapatkan bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan serta insentif survei pekerjaan sebesar Rp 150 ribu untuk tiga kali survei.

Setiap peserta program hanya dapat mengikuti satu kali program dan insentif tersebut akan dibayarkan setelah peserta menyelesaikan minimal satu kali pelatihan. Pekerja formal maupun informal yang terdampak COVID-19 dapat mendaftarkan diri di laman resmi www.prakerja.go.id, mulai minggu kedua April 2020.

Menko Airlangga menambahkan pemerintah menyesuaikan kondisi saat ini yakni wabah virus corona yang memberi dampak kepada sektor perekonomian. Untuk itu, pemerintah menambah anggaran kartu prakerja saat ini dari sebelumnya Rp 10 triliun menyasar 2 juta peserta.

Tak hanya diutamakan bagi pekerja dan pencari kerja muda, program ini juga menyasar mereka yang terkena dampak langsung dari kejadian luar biasa COVID-19. Pendataan penerima Kartu Prakerja yang terdampak wabah COVID-19 merupakan upaya lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L).

Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi dan peningkatan produktivitas melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan kepada semua WNI yang berusia 18 tahun ke atas.

Peserta tidak sedang sekolah atau kuliah, dan mereka yang terkena dampak langsung dari COVID-19. Adapun jenis pelatihan yang dapat diambil dalam program Kartu Prakerja pada masa wabah corona ini adalah yang berbasis daring (online).

Kanal digital yang bekerja sama dengan Program Kartu Prakerja sampai saat ini yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker. Kemenko Perekonomian sebagai Ketua Komite Cipta Kerja adalah penanggung jawab program Kartu Prakerja dan manajemen pelaksana operasional program.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement