Kamis 02 Apr 2020 01:28 WIB

Pandemi Covid-19, Sampah Komersil di Bandung Berkurang

Sejak pandemi Covid-19 sampah komersil berkurang tapi sampah rumah tangga bertambah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pemulung memilah sampah plastik untuk dijual kembali ke pengepul di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (19/2). Sejak pandemi Covid-19 sampah komersil berkurang tapi sampah rumah tangga bertambah. Ilustrasi.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Sejumlah pemulung memilah sampah plastik untuk dijual kembali ke pengepul di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (19/2). Sejak pandemi Covid-19 sampah komersil berkurang tapi sampah rumah tangga bertambah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung menyebut volume sampah komersil berkurang sejak terjadinya pandemi Covid-19. Hal ini tak lepas dari kebijakan Wali Kota Bandung yang mengimbau masyarakat untuk bekerja di rumah dan penutupan pusat perbelanjaan dua pekan lalu.

Akan tetapi kondisi sebaliknya terjadi pada sampah rumah tangga yang volumenya mengalami kenaikan. Direktur PD Kebersihan Gun Gun Saptari mengungkapkan penurunan volume sampah relatif tidak signifikan saat diberlakukan bekerja dari rumah. Namun menurutnya terjadi pergeseran penurunan volume sampah yang berada di sektor komersil seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan lainnya.

Baca Juga

"Dari data tidak ada penurunan tonase signifikan setelah ada edaran, hanya turun 0,07 persen tonase," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (1/4).

Namun menurutnya, terjadi pergeseran penurunan sampah ke kelompok komersil mencapai 45 persen. Selain itu, ia mengatakan sampah sapuan di jalan mengalami penurunan di beberapa titik yang ada. "Kita ada empat wilayah, penurunan satu sampai 8,3 persen. Penurunan di Bandung Utara mencapai 8,3 persen berkurang drastis sedangkan di Bandung Timur satu persen," katanya.

Gun Gun mengatakan penurunan relatif tinggi sapuan jalan di Bandung Utara berkorelasi dengan banyaknya perkantoran dan sekolah yang tutup. Sedangkan di wilayah Bandung Timur masih tinggi dengan aktivitas.

"Secara umum turun 0,7 persen timbulan (sampah), terjadi pergeseran, yang naik sampah rumah tangga karena orang banyak di rumah," katanya. Menurutnya, volume sampah rata rata per hari yang diangkut di Kota Bandung mencapai lebih dari 1.300 ton.

Di masa pandemi Covid-19, pihaknya berupaya memberikan perlindungan kepada petugas kebersihan di lapangan. Antara lain seperti memberikan alat perlindungan diri (APD), sarung tangan, masker, hand sanitizer, dan suplemen vitamin c.

"Tiap beraktivitas, semua petugas yang kita anggap berisiko tinggi diberikan alat perlindungan. Total petugas 1.600 orang dan 1.153 orang diantaranya merupakan penyapu, supir, dan kru petugas lapangan," katanya.

Gun Gun mengatakan sejauh ini belum ada petugas lapangan yang terpapar Covid-19. Ia pun berharap agar hal tersebut tidak terjadi dan mengimbau agar petugas segera melaporkan jika terindikasi gejala Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement