Rabu 01 Apr 2020 17:26 WIB

KAI Fokus Dukung Pemerintah Lawan Corona

Jumlah penurmpang kereta saat ini mengalami penurunan hingga 63 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Penumpang duduk dengan menjaga jarak atau Physical Distancing di dalam gerbong kereta Jayabaya jurusan Malang-Pasar Senen. PT KAI mengatakan saat ini fokus mendukung pemerintah memerangi Covid-19.
Foto: ANTARA FOTO
Penumpang duduk dengan menjaga jarak atau Physical Distancing di dalam gerbong kereta Jayabaya jurusan Malang-Pasar Senen. PT KAI mengatakan saat ini fokus mendukung pemerintah memerangi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dampak pandemi virus korona atau Covid-19 membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mengalami penurunan jumlah penumpang. VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan belum bisa mengungkapkan bagaimana target pendapatan perusahaan namun akan fokus terlebih dahulu untuk mendukung pemerintah mengatasi Covid-19.

“Kita masih fokus dulu dalm mendukung kebijakan pemerintah untuk melawan penyebaran Covid-19,” kata Yuskal kepada Republika, Rabu (1/4).

Dia menjelaskan, kondisi saat ini dalam menghadapi penyebaran virus corona merupakan masalah bersama termasuk KAI. Yuskal menegaskan saat ini KAI juga belum bisa memprediksi sampai kapan kondisi tersebut berlangsung.

Sebelumnya, KAI masih mencatat penurunan jumlah penumpang sebagai dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19. Yuskal mengatakan jumlah penurmpang saat ini mengalami penurunan hingga 63 persen.

 

“Penurunan ini membuat KAI terus mengurangi perjalanan KA setiap harinya hingga mencapai 243 jadwal kereta api (KA) yang dibatalkan,” tutur Yuskal.

Dengan adanya pembatalan perjalanan, Yuskal memastikan KAI hanya mengoperasikan 46 persen kereta api. Dia mengatakan, jika dalam kondisi normal, KAI mengoperasikan 532 KA reguler setiap harinya.

Yuskal menjelaskan jumlah penumpang KA jarak jauh dan KA lokal pada pekan pertama Maret 2020 mencapai sekitar 1,5 juta penumpang namun angka tersebut terus menurun karena pembatalan perjalanan. “Pada pekan keempat Maret 2020 jumlahnya turun menjadi 566.613 penumpang atau hanya 37 persennya saja,” jelas Yuskal.

Setelah sebelumnya disampaikan ada 28 Kereta Api (KA) yang akan batalkan mulai 1 April - 1 Mei 2020 untuk wilayah Daop 1 Jakarta. Melihat penurunan volume penumpang yang mencapai hingga 80 persen, PT KAI Daop 1 Jakarta, kembali menambahkan daftar KA Jarak Jauh yang dibatalkan perjalanannya menjadi 44 KA untuk periode yang sama (1 April - 1 Mei 2020).

Sementara itu, Kepala Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan pada hari ini (1/4) hingga 1 Mei 2020 terdapat 44 kereta api (KA) yang akan dibatalkan jadwal perjalanannya. Pembatalan tersebut untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Jakarta Kota.

Eva menjelaskan, pada waktu normal terdapat 67 jadwal perjalanan KA jarak jauh di area Daop 1 Jakarta. Semua perjalanan yaitu 37 KA dari Stasiun Gambir, 27 KA Stasiun Pasar Senen, dan 3 KA dari Stasiun Jakarta Kota.

Selain itu, Eva mengungkapkan volume penumpang dalam satu hari untuk Stasiun Gambir pada waktu normal dapat mencapai hingga 15 ribu penumpang namun saat ini menurun. “Total jumlah penumpang perhari berkisar sekitar seribu orang untuk keberangkatan,” ungkap Eva.

Sementara itu di Stasiun Pasar Senen juga mengalami penurunan penumpang. Eva mengatakan rata-rata volume penumpang di Stasiun Pasar Senen dapat mencapai sekitar 17 ribu penumpang namun saat ini total jumlah penumpang perhari berkisar sekitar empat ribu orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement