Rabu 01 Apr 2020 16:39 WIB

Rapid Test: 300 Siswa Setukpa Polri Positif Covid-19

Mabes Polri menggelar rapid test terhadap 1.550 siswa Setukpa Lemdikpol.

Anggota Polri mengenakan masker saat bertugas. (ilustrasi)
Foto: Anindira Kintara/ANTARA FOTO
Anggota Polri mengenakan masker saat bertugas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan hasil rapid test terhadap 1.550 siswa Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol).  Sebanyak 300 siswa dinyatakan positif Covid-19.

"Dari 300 siswa SIP yang positif Covid-19 melalui pemeriksaan cepat ini, sudah dilakukan isolasi khusus di Setukpa Lemdikpol Sukabumi," kata Argo di Sukabumi, Rabu (1/4).

Baca Juga

Menurut dia, rapid test yang dilakukan secara masal kepada 1.550 siswa SIP ini berawal dari adanya seorang siswa yang mengeluh sakit demam berdarah dengue (DBD) dan delapan lainnya juga mengeluh mengalami demam tinggi. Setelah dilakukan rapid test, ada tujuh yang yang positif Covid-19 dan mereka saat ini sedang menjalani perawatan RS Polri Said Sukanto, Jakarta, sementara dua siswa lainnya menjalani perawatan di RS Bhayangkara Brimob Jakarta.

"Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 tidak diizinkan pulang dan harus menjalani isolasi selama 14 hari dan mereka yang pulang pun diinstruksikan untuk melakukan isolasi mandiri," tambahnya.

 

Kapusdokkes Polri Brigadir Jenderal Polisi Musyafak mengatakan, hasil rapid test ini tidak menjamin 300 siswa SIP ini positif Covid-19 karena akurasinya hanya 80 persen. Untuk menentukan mereka benar-benar positif atau negatif virus mematikan tersebut harus melalui uji pemeriksaan swab.

Selama masa isolasi di Setukpa Lemdikpol Sukabumi ini, mereka ditangani seperti orang dalam pemantauan (ODP) seperti pemberian vitamin C baik dengan cara dimakan maupun injeksi, serta tambahan makanan yang bergizi untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan atau imun tubuh. Selain itu, untuk mengetahui tingkat kesehatan para siswa ini, pihaknya juga sudah melakukan rontgen terhadap paru-paru dan hasilnya normal atau cukup baik dan pneumonia negatif.

Kemudian, kegiatan lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya melalui olah raga ringan dan berjemur di waktu tertentu.

"Setelah menjalani isolasi selama 14 hari, nanti pada hari terakhir kami akan lakukan pemeriksaan swab kepada 300 siswa ini untuk mengetahui apakah mereka benar positif Covid-19," katanya.

photo
Pemeriksaan cepat covid-19. - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement