Rabu 01 Apr 2020 12:49 WIB

9 WNI di Spanyol Terinfeksi Virus Corona

Dua WNI dirawat di rumah sakit Spanyol karena terinfeksi virus corona.

Red: Nur Aini
Sejumlah petugas  paramedis mengenakan pakaian pelindung saat bersiap untuk bekerja di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan di Ifema convention and exhibition centre, Madrid, Spanyol, Selasa (31/3). Setelah menghadapi hari ke-17 masa lockdown, pemerintah Spanyol memperketat aturan lockdown serta menghentikan sementara semua pekerjaan konstruksi dan kegiatan ekonomi serta wajib mengisolasi diri dirumah bagi warganya sebagai upaya pencegahan penyakit pandemi COVID-19
Foto: EPA/MADRID REGIONAL PRESIDENCY
Sejumlah petugas paramedis mengenakan pakaian pelindung saat bersiap untuk bekerja di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan di Ifema convention and exhibition centre, Madrid, Spanyol, Selasa (31/3). Setelah menghadapi hari ke-17 masa lockdown, pemerintah Spanyol memperketat aturan lockdown serta menghentikan sementara semua pekerjaan konstruksi dan kegiatan ekonomi serta wajib mengisolasi diri dirumah bagi warganya sebagai upaya pencegahan penyakit pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Hermono mengungkapkan ada sembilan warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona jenis baru atau Covid-19 di negeri matador itu.

"Saat ini tercatat 9 orang terjangkit Covid-19, sebanyak 2 dirawat di rumah sakit, 6 menjalani karantina mandiri di rumah, dan 1 sudah dinyatakan sembuh," ujar Dubes Hermono ketika dihubungi, Rabu (1/4).

Baca Juga

Jumlah WNI yg tercatat di seluruh Spanyol mencapai 1.468 orang. Di Madrid, terdapat sekitar 400 WNI. "Mayoritas bekerja dan menikah dengan warga Spanyol," ujar dia.

Sejak 14 Maret 2020, kata Dubes Hermono, Spanyol mengeluarkan status "Negara Dalam Keadaan Waspada" atau State of Alarm selama 15 hari dan sudah diperpanjang 15 hari lagi. Salah satu konsekuensinya seluruh wilayah diberlakukan lockdown atau karantina wilayah.

"Mulai Senin kemarin status lockdown diperluas. Pegawai yang boleh kerja hanya di sektor esensial saja. Selebihnya harus di rumah sampai tanggal 9 April 2020," ujar Hermono.

Karena status lockdown maka otomatis layanan sangat berkurang, tetapi KBRI tetap buka untuk pelayanan yang sifatnya darurat.

"Sebagai upaya perlindungan, KBRI secara reguler berkomunikasi dengan wakil-wakil WNI di berbagai wilayah untuk memonitor keadaan mereka sekaligus mengingatkan agar tetap waspada. Kepada yang sakit, kita juga selalu memantau perkembangannya dan menawarkan bantuan yang diperlukan," ujar Hermono.

Secara umum kondisi WNI tidak ada masalah akibat pemberlakuan kebijakan karantina wilayah.

Wakil Kepala Darurat Kesehatan Spanyol, Maria Jose Sierra mengatakan sebanyak 12.298 petugas kesehatan di negara itu positif terpapar virus corona, pada Senin (30/3). Angka itu setara dengan sekitar 14 persen dari 85.195 kasus Covid-19 di negara tersebut, kurang lebih jumlah yang sama seperti pekan lalu. Spanyol menjadi negara kedua dengan jumlah kematian tertinggi setelah Italia. Negara itu juga melaporkan peningkatan infeksi corona menjadi 78.797 kasus dari 72.248 kasus sehari sebelumnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement