Rabu 01 Apr 2020 12:37 WIB

Masyarakat Diminta Menerima Pemakaman Jenazah Pasien Corona

Penolakan itu akan menyakitkan bagi keluarga korban

Petugas mengangkat peti jenazah pasien suspect Corona di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). TPU Tegal Alur merupakan salah satu lahan pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bagi pasien yang meninggal karena Corona atau Covid-19
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengangkat peti jenazah pasien suspect Corona di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). TPU Tegal Alur merupakan salah satu lahan pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bagi pasien yang meninggal karena Corona atau Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat diminta untuk tidak menolak  pemakaman jenazah orang yang positif covid-19 di wilayah Jawa Tengah.   "Tolong, tolong betul saya meminta. Jangan ada lagi penolakan terhadap jenazah yang dinyatakan positif corona. Mari kita jaga perasaan korban dan keluarganya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Rabu (1/4).

Pemerintah telah memiliki ketentuan yang sudah memenuhi standar protokol kesehatan dalam penanganan covid-19. Ia mengaku sudah bertanya ke sejumlah pakar kesehatan terkait dengan adanya kekhawatiran masyarakat mengenai penularan dari jenazah covid-19.

Dari pakar kesehatan tersebut, ia mendapat informasi bahwa jika semua prosedur pemakaman jenazah Covid-19 sudah dilakukan, maka itu tidak akan menimbulkan penularan. "Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana, yang penting jangan ikut melayat," ujarnya.

Ganjar merasa miris dengan beberapa pemberitaan di media tentang penolakan pemakaman jenazah korban covid-19 dan berharap hal itu tidak kembali terjadi di daerah manapun. Stigmatisasi dan penolakan pemakaman jenazah korban covid-19 itu pasti akan menyakitkan bagi keluarga korban, apalagi ada beberapa korban yang sudah terstigmatisasi dan ditolak dimana-mana. "Kasihan mereka itu bukan musuh kita, justru mereka butuh dukungan. Ingat lho, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ujarnya.

Penolakan dari masyarakat,  justru akan semakin membuat keluarga terpukul karena selain kehilangan orang tercinta, mereka juga tidak boleh mendekat ataupun tidak boleh melihat wajah dari keluarga yang meninggal dunia itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat terinfeksi COVID-19 terjadi di beberapa tempat. Warga berdalih takut tertular virus dari jenazah yang dimakamkan, bahkan ada jenazah yang sudah dimakamkan, terpaksa digali kembali karena adanya penolakan warga.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement