Rabu 01 Apr 2020 08:37 WIB

Dampak Corona, Tottenham Pangkas 20 Persen Gaji Karyawan

Setiap klub menghadapi periode sulit dan ketidakpastian sponsor dan mitra media.

Logo Tottenham Hotspur.
Foto: @SpursOfficial
Logo Tottenham Hotspur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chairman Tottenham Hotspur Daniel Levy mengumumkan akan memotong 20 persen gaji 550 staf non-pemain dua bulan ke depan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban finansial klub dampak pandemi virus corona.

Namun pada saat yang sama terungkap bahwa di musim yang lalu Levy mendapatkan bayaran 7 juta pound. Akun Spurs pada 30 Juni 2019 mengungkapkan bahwa Levy mendapat bonus 3 juta pound yang dibayarkan saat penyelesaian stadion baru Tottenham berkapasitas 62 ribu penonton, plus gajinya 4 juta pound.

Stadion Tottenham Hotspur yang baru dibuka pada bulan April tahun lalu, delapan bulan lebih lambat dari yang dijadwalkan, dibangun jauh melebihi anggaran dengan biaya 1 miliar pound.

Levy termasuk di antara anggota staf yang mendapat potongan gaji 20 persen. Ia meminta para pemain Tottenham melakukan hal serupa demi meringankan krisis keuangan yang disebabkan pandemi virus corona.

Sepak bola di Inggris ditangguhkan hingga setidaknya 30 April dan pertemuan klub-klub Liga Primer Inggris pada Jumat (3/4) nanti diperkirakan bakal menambah waktu penangguhan itu lebih lama lagi.

"Klub mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya, kami membuat keputusan yang sulit untuk melindungi pekerjaan dan mengurangi remunerasi dari 550 staf, direktur dan karyawan non pemain untuk bulan April dan Mei sebesar 20 persen," kata Levy dalam sebuah pernyataan di laman Spurs, Rabu (1/4).

Levy berharap diskusi saat ini antara Liga Primer Inggris, Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA), dan Asosiasi Manajer Liga (LMA) akan menghasilkan kontribusi pemain dan pelatih bagi sistem ekologi sepak bola.

Tottenham awal bulan ini membukukan laba 68,6 juta poundsterling untuk tahun buku hingga Juni 2019 setelah sukses menembus final Liga Champions dan pemindahan stadion. Namun, Levy mengatakan angka-angka itu hanya memiliki sedikit pengaruh di saat klub menghadapi periode sulit dan ketidakpastian sponsor dan mitra media.

Saat ini Tottenham berada di urutan kedelapan klasemen Liga Primer Inggris dan berpotensi kehilangan tiket ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir untuk musim depan. Ini jika liga harus dibatasi dari jadwal semula.

Namun faktor pertimbangan ekonomi menjadi pendorong keinginan klub Liga Primer Inggris untuk menyelesaikan musim. Bahkan jika itu berarti melakukan pertandingan secara tertutup. Menurut laporan, klub-klub itu harus mengganti biaya penyiaran hingga 762 juta pound jika musim tidak selesai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement