Rabu 01 Apr 2020 06:37 WIB

Kota Surabaya Dinilai Belum Perlu Karantina Wilayah

UMKM di Kota Surabaya juga diimbau tetap bekerja seperti biasa.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Penyemprotan disinfektan di akses jalan menuju ke Jembatan Suramadu itu untuk mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Penyemprotan disinfektan di akses jalan menuju ke Jembatan Suramadu itu untuk mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legislator PDI Perjuangan menilai Kota Surabaya, Jatim, menilai tidak perlu melakukan karantina wilayah sebagai dampak penyebaran virus corona Disease 2019 (COVID-19) menyusul kota tersebut hingga saat ini masih kondusif. Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP John Tamrun menganggap langkah Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 selama ini sudah baik.

"Untuk itu, masyarakat tidak terlalu panik, tetapi menjalan protokol yang sudah ditetapkan pemkot," kata John Tamrun.

Jika karantina wilayah menjadi pilihan Pemkot Surabaya, menurut dia, akan berdampak serius terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini tentunya perlu menjadi pertimbangan Pemkot Surabaya.

"Kita harus bangkit secara perekonomian, bangkit dari sikap melawan kekhawatiran," katanya menegaskan.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengimbau masyarakat Surabaya agar secara bersama-sama melawan penyebaran COVID-19 dan bekerja sesuai dengan protokol yang ada.

"Kalau tidak bisa bekerja dari rumah, harus mengikuti anjuran pemerintah dengan memakai masker atau menjaga jarak minimum 1 meter dan selalu cuci tangan dengan hand sanitizer," katanya.

Selain itu, dia juga mengimbau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Surabaya tetap bekerja seperti biasa sehingga roda perekonomian Kota Pahlawan ini tetap berjalan seperti biasa.

"Kita harus waspada tetapi tidak khawatir berlebihan. Ini bukan akhir dari semuanya. Ayo bersama-sama bangkit!" katanya.

Menurut dia, karantina wilayah akan berdampak pada sektor perekonomian dan sosial masyarakat. Kalau roda perekonomian terhenti, lanjut dia, jelas akan berimbas pada sosial masyarakat dan tingginya tingkat kriminalitas di tengah-tengah masyarakat Surabaya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan screening atau penyaringan bagi setiap kendaraan maupun masyarakat yang akan masuk Kota Surabaya dalam waktu dekat ini.

"Screening akan dilakukan baik pada kendaraan maupun masyarakat di 19 akses pintu masuk ke Kota Surabaya," katanya.

Menurut dia, pihaknya sudah bersiap untuk melakukan karantina wilayah di Surabaya karena meningkatnya penderita positif COVID-19 ini yang cukup memprihatinkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement