Selasa 31 Mar 2020 18:39 WIB

Imbauan di Rumah Saja, Konsumsi LPG Naik 23 Persen

Petugas juga dibekali dengan sarung tangan dan masker.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram di gudang distributor di Taktakan, Serang, Banten, Senin (9/3/2020).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram di gudang distributor di Taktakan, Serang, Banten, Senin (9/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Imbauan #DiRumahAja yang dikeluarkan pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, telah berdampak pada meningkatnya pemakaian gas elpiji non subsidi rumah tangga. Kondisi itu terutama terjadi di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

PT Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) III mencatat peningkatan konsumsi LPG nonsubsidi rumah tangga di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten meningkat signifikan.

Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dewi Sri Utami, mengatakan, selama Maret, di area Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan), terjadi peningkatan konsumsi rata-rata hingga 23 persen untuk produk LPG non subsidi Bright Gas 5,5 KG dan 12 Kg.

Dewi menilai, peningkatan konsumsi itu terjadi seiring dengan imbauan pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi keluar rumah, bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah. Karenanya, masyarakat lebih banyak melakukan aktivitas di rumah, termasuk untuk memasak.

"Untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat, meski sebagian masyarakat beraktivitas dari rumah, petugas Pertamina tetap siap dan siaga bekerja melayani kebutuhan LPG masyarakat,’’ kata Dewi, Selasa (31/3).

Dewi mengatakan, dengan adanya imbauan untuk tidak beraktivitas di luar rumah, Pertamina juga menggencarkan layanan pesan antar melalui Call Center 135 untuk pembelian LPG non subsidi. Melalui layanan itu, konsumen tidak perlu keluar rumah, cukup menyebutkan jenis produk yang akan dipesan, serta alamat antar. Produk akan diantar dari pangkalan atau agen terdekat dari rumah konsumen.

"Sebagai upaya mitigasi penularan virus, kami juga membekali petugas dengan alat pelindung diri dan alat kebersihan, seperti sarung tangan dan masker. Agar konsumen lebih aman dan nyaman,’’ kata Dewi.

Dewi menambahkan, sejak awal Maret, layanan pemesanan LPG nonsubsidi melalui Call Center Pertamina 135 mengalami kenaikan. Pemesanan melalui Pertamina Delivery Service itu merupakan layanan pesan antar produk berkualitas Pertamina, terutama untuk membantu masyarakat yang membutuhkan tanpa harus keluar rumah.

Sementara itu, konsumsi LPG subsidi 3 kilogram di wilayah Ciayumajakuning pada periode sama yakni awal Maret hingga 23 Maret 2020, mengalami kenaikan sebesar tiga persen, dibandingkan konsumsi rata-rata Januari dan Februari.

Dewi mengatakan, untuk mengantisipasi kebutuhan LPG subsidi 3 Kg, Sales Area Retail Cirebon melakukan penambahan pasokan (fakultatif) LPG secara bertahap. Pasokan fakultatif dilaksanakan di Kota dan Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Kuningan, masing-masing hingga 50 persen dari pasokan harian normal. Hal ini dilakukan pada pekan lalu dan pekan ini.

"Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dari masyarakat, kami telah menambah pasokan secara bertahap. Pertamina juga terus memastikan kesediaan produk di agen dan pangkalan LPG, sebagai penyalur resmi Pertamina,’’ terang Dewi.

Dewi pun mengimbau masyarakat untuk ikut serta mengawasi peredaran LPG subsidi. Pasalnya, LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang dialokasikan untuk masyarakat pra sejahtera dan usaha mikro, sesuai dengan peraturan pemerintah.

Dewi menjelaskan, masyarakat yang berhak untuk tabung LPG melon dapat membeli langsung di agen dan pangkalan. Di Wilayah Ciayumajakuning, terdapat 97 agen dan 5.890 pangkalan LPG PSO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement