Selasa 31 Mar 2020 14:41 WIB

Technopark Sragen Disiapkan Jadi RS Darurat Covid-19

Tim medis sudah meninjau Technopark Sragen dan memutuskan lokasi itu jadi RS Darurat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE / Sergio Andrade
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, menyiapkan satu lokasi sebagai rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Corona atau Covid-19. Dari sejumlah opsi, Sragen Technopark dipilih sebagai rumah sakit darurat Corona.

Dua lokasi yang rencananya dijadikan rumah sakit darurat yakni gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS), dan Sragen Technopark.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan, Pemkab mendapat masukan dari para dokter yang melihat kondisi gedung SMS terlalu terbuka. Padahal, yang dibutuhkan ruangan dengan sekat-sekat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Jika hanya disekat empat kemudian dibedakan laki-laki dan perempuan dikhawatirkan malah mempermudah penyebaran sehingga risiko lebih tinggi. "Jadi kami tadi minta Pak Wakil Bupati mengecek kondisi Technopark atau BLK yang kami miliki. Kan itu sudah per kamar jadi memungkinkan," terang Bupati kepada wartawan, Selasa (31/3).

Sementara itu, Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, mengatakan, tim medis yang terdiri dari dokter spesialis dalam, Dinas Kesehatan dan dokter spesialis paru dan Dinas Permukiman sudah meninjau ke lokasi dan langsung diputuskan Technopark sebagai rumah sakit darurat.

"Tidak jadi gedung SMS, pertimbangan medis dan pertimbangan teknis akhirnya diputuskan di Technopark. Karena alur untuk drop pasien, jalan masuk tim medis beda-beda, lebih mendukung fasilitasnya di Technopark," terang Dedy.

Fasilitas pendukung di Technopark dianggap sudah tersedia dan memadai. Sehingga Pemkab tinggal melakukan pembenahan fasilitas seperti air dan memperbaiki beberapa bagian seperti kanopi.

"Kami punya 26 kamar yang kami siapkan dalam waktu satu pekan ke depan sehingga pekan depan harapannya selesai," ucap Dedy.

Menurutnya, 26 kamar tersebut bersekat permanen, punya kamar mandi dalam, dan bentuknya lorong seperti di rumah sakit lorong. Selain itu, terdapat ruang pelayanan, ruang pertemuan, ruang dokter, ruang ganti, dan ruang obat. Pemkab juga telah menyiapkan alat perlindungan diri (APD) untuk tenaga medis yang nantinya bertugas di rumah sakit darurat. Nantinya, setelah disetujui Bupati, maka gedung Technopark langsung disiapkan sebagai rumah sakit darurat.

Sementara ini, kapasitas yang disediakan rumah sait darurat baru 26 kamar. Namun, jika nantinya dibutuhkan penambahan maka akan disiapkan 26 ruangan lagi.

"Untuk alat kesehatan (alkes) dan sebagainya akan kami drop setelah ruang selesai. Bed sudah kami siapkan, lain lain sudah, tinggal alkes dan alat pendukung. Apapun yang terjadi sampai out break sekalipun kami sudah siapkan. Harapan kami rumah sakit darurat ini tidak dipakai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement