Selasa 31 Mar 2020 13:35 WIB

Muhammadiyah Ajak Masyarakat Berperan Putus Penularan Corona

Tenaga medis dan rumah sakit merupakan benteng terakhir yang sangat penting.

Rep: Umar Mukhtar / Red: Gita Amanda
Muhammadiyah mengajak masyarakat ikut berperan memutus rantai penyebaran corona.
Foto: MgIT03
Muhammadiyah mengajak masyarakat ikut berperan memutus rantai penyebaran corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak warga masyarakat untuk ikut ambil bagian menjadi pejuang di garis depan dalam melawan wabah Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini. Dia mengingatkan, tenaga medis dan rumah sakit merupakan benteng terakhir yang sangat penting melawan wabah Covid-19 ini.

"Jika para tenaga medis tersebut berguguran maka tidak ada lagi yang dapat diharapkan untuk membendung wabah global yang telah menelan banyak korban termasuk di Indonesia tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (31/3).

Baca Juga

Haedar juga mengajak warga masyarakat untuk berkorban bersama-sama memutus rantai penularan karena ini merupakan tindakan yang hebat dan mulia. Muhammadiyah sebagai ormas yang selalu tanggap terhadap bencana di Tanah Air telah membentuk Muhammadiyah Covid Command Center (MCCC) pada 5 Maret lalu.

Awalnya gugus tugas tersebut ditugaskan untuk menyiapkan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) agar siap menerima pasien dengan gejala Covid-19. Dalam perkembangan selanjutnya, MCCC juga dibentuk di tingkatan wilayah provinsi dan kabupaten/kota yang diinisasi oleh PW Muhammadiyah dan PD Muhammadiyah setempat.

Hingga kini, MCCC sudah melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka penanggulangan wabah Covid-19. Di antaranya membuat panduan pencegahan Covid-19, mendorong majelis dan lembaga untuk mengeluarkan imbauan dan tuntunan kepada warga persyarikatan serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menerapkan pencegahan Covid-19.

MCCC juga bermitra dengan Satgas Covid-19 pemerintah melalui BNPB dalam pencegahan nasional Covid-19. MCCC telah memproduksi materi edukasi Covid-19 berupa infografis, artikel, video, dialog/talkshow baik TV maupun radio. Sedangkan di tingkat daerah hampir semua melaksanakan disinfektasi AUM dan tempat-tempat umum.

Berbagai kegiatan MCCC dominan dilaksanakan secara daring karena tuntutan untuk melakukan social dan physical distancing. Tak terkecuali rapat-rapat, dialog/talkshow di berbagai tingkatan dari pusat hingga daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kegiatan yang bersifat tatap muka dan harus langsung secara fisik terbatas jumlahnya seperti disinfektasi AUM serta tempat umum.

Seperti diketahui, kasus covid-19 pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret yang lalu dan kini, 30 Maret 2020, berdasarkan data yang dirilis situs resmi covid-19 milik pemerintah, covid19.go.id, jumlah yang positif terinfeksi virus corona berjumlah 1.414 orang, 75 orang sembuh dan 122 orang meninggal dunia. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan masa tanggap darurat wabah Covid-19 terhitung sejak 29 Februari hingga 29 Mei 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement