Selasa 31 Mar 2020 13:05 WIB

Beroperasinya YIA Bisa Kurangi Risiko Penyebaran Covid-19

Upaya social distancing dapat dilakukan di YIA karena lebih luas dari Adisutjipto.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Foto: Yusuf Assidiq.
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta International Airport (YIA) beroperasi secara penuh mulai 29 Maret 2020. Beroperasinya YIA ini ditandai dengan dipindahkannya seluruh penerbangan dari Bandara Internasional Adisutjipto ke YIA.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, dipindahkannya penerbangan ke YIA ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19). Sebab, penerapan upaya social distancing dapat dilakukan di YIA karena lebih luas dari Adisutjipto.

"Kepindahan seluruh penerbangan situasi saat ini solusi untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di tengah padatnya penumpang dan sempitnya ruang untuk menerapkan konsep social distancing dengan maksimal di Adisutjipto," kata Faik, dalam keterangan resminya.

YIA sendiri memiliki terminal dengan luas 219 ribu meter persegi. YIA dapat menampung hingga 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar dari Adisutjipto. "Adisutjipto hanya dapat menampung 1,8 juta penumpang per tahun," ujarnya.

Faik menjelaskan,  ada 54 penerbangan yang dipindah ke YIA. Penerbangan tersebut yakni 48 penerbangan domestik dan enam pernerbangan internasional dengan rute Malaysia dan Singapura.

"Beroperasinya YIA, ke depan kami yakin akan mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian, pariwisata, dan logistik di DIY khususnya Kulonprogo hingga Jawa Tengah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement