Selasa 31 Mar 2020 11:07 WIB

Covid-19 tak Surutkan Minat IPO

BEI kedatangan satu emiten baru yaitu PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Semakin meningkatnya jumlah kasus Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan untuk menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hari ini, Selasa (31/3), BEI kedatangan satu emiten baru yaitu PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.
Foto: Republika/Prayogi
Semakin meningkatnya jumlah kasus Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan untuk menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hari ini, Selasa (31/3), BEI kedatangan satu emiten baru yaitu PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin meningkatnya jumlah kasus Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan untuk menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hari ini, Selasa (31/3), BEI kedatangan satu emiten baru yaitu PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.

Sebelumnya, perseroan dengan kode saham SAMF ini telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan melepas sejumlah 775 juta lembar saham baru. Terlepas dari ancaman Covid-19, perseroan melihat masyarakat masih memiliki antusias yang tinggi terhadap industri pasar modal. 

Baca Juga

"Dalam kondisi yang tidak kondusif akibat ancaman Covid-19, proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan lancar, selain itu, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO menunjukkan kepercayaan dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal," kata Direktur Utama SAMF Yahya Taufik, Selasa (31/3).

Adapun saham baru yang dilepas perseroan ditawarkan pada harga Rp 120 per lembar saham. Sehingga, keseluruhan dana IPO yang terkumpul adalah sebesar Rp 93 miliar.

Perseroan akan menggunakan sekitar 49,78 persen dana segar yang diperoleh untuk mendanai kebutuhan belanja modal Entitas Anak dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi.

Belanja modal tersebut meliputi 

pembelian mesin produksi, mesin penunjang instalasi dan pembangunan serta pemeliharan fasilitas-fasilitas penunjang dari Pihak Ketiga. Sisanya sekitar 50,22 persen akan digunakan 

untuk modal kerja Perseroan dan Entitas Anak.

Sepanjang 2019 lalu, perseroan memperkirakan mampu mencatat 

penjualan sebesar Rp1,28 triliun (unaudited) atau tumbuh 6,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perserian juga memperkirakan dapat mencetak laba bersih di kisaran Rp 95,8 miliar (unaudited), atau tumbuh sebesar 11,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Taufik, perseroan mencatatkan sahamnya di Papan Utama BEI. Selain itu, saham SAMF juga masuk dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement