Selasa 31 Mar 2020 09:27 WIB

Anggota Militer AS Meninggal karena Virus Corona

Pentagon menyatakan satu anggota militer AS meninggal karena virus corona

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pentagon menyatakan satu anggota militer AS meninggal karena virus corona. Ilustrasi.
Pentagon menyatakan satu anggota militer AS meninggal karena virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengatakan satu anggota militer Amerika Serikat (AS) meninggal karena virus corona. Departemen Pertahanan juga melaporkan kenaikan tajam infeksi virus corona di komunitas militer.

Pentagon mengatakan seorang tentara dari New Jersey Army National Guardsman dites positif virus corona. Ia dirawat di rumah sakit sejak 21 Maret dan meninggal dunia pada Sabtu (29/3).

Baca Juga

"Ini hari yang sedih bagi Departemen Pertahanan karena ini pertama kalinya kami kehilangan anggota militer aktif, cadangan, dan anggota Garda Nasional karena virus corona," kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper, Selasa (31/3).

Ia tidak menjelaskan identitas tentara yang meninggal. Esper mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan teman tentara tersebut. "Ini kerugian yang menyengat bagi komunitas militer kami dan kami turut berduka cita pada keluarga, teman dan rekan sipil dan seluruh komunitas Garda Nasional," ujar Esper.

Pada Senin (30/3) Pentagon mengatakan 568 pasukan dinyatakan positif Covid-19. Jumlah itu naik dibandingkan Kamis (26/3) yang sebanyak 280 pasukan. Pentagon menambahkan sebanyak 450 pegawai sipil, kontraktor, dan staf Departemen Pertahanan juga dites positif.

Penularan Covid-19 di komunitas militer AS sudah dilaporkan sejak pekan lalu. Tapi Departemen Pertahanan berhenti memberikan data terperinci tentang jabatan orang yang terinfeksi. Alasannya karena informasi itu mungkin digunakan musuh untuk menyebar virus.

Kebijakan baru yang diumumkan Pentagon pada Senin (30/3) ini menyoroti kekhawatiran militer AS tentang potensi peningkatan infeksi dalam beberapa bulan ke depan, baik di dalam maupun luar negeri.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement