Senin 30 Mar 2020 23:54 WIB

RSUP Sanglah Rawat 21 Pasien Dalam Pengawasan Corona

Dirut RSUP Sanglah mengaku sangat membutuhkan ADP bagi tenaga medis

Pasien corona (Ilustrasi).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Pasien corona (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar sedang merawat sebanyak 21 pasien dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

"Tercatat terakhir itu, sekitar pukul 11.00 Wita, kami merawat pasien PDPsebanyak 21 orang, dua WNA dan 19 lainnya WNI, dalam penanganan ini tentunya kamj juga membutuhkan APD bagi petugas," jelas Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudanasaat dihubungi di Denpasar, Senin.

Lebihlanjut ia mengatakan terhadap 175 tenaga medis yang dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan ini juga telah melalui Rapid Test dan hasilnya negatif.

"Jadi memang sebelumnya sempat ada tenaga-tenaga kita yang kontak dengan salah satu orang confirmed COVID-19, sesuai ketentuan SOP nya, jadi ditelusuri dan hasilnya selama pemantauan sekitar 175 orang yang tentu dikategorikan kriteria ODP itu kondisinya baik dan sehat-sehat saja," jelasnya.

 

Ia mengatakan jika sudah melalui 14 hari dan kondisi tetap sehat maka tidak melalui masa isolasi mandiri lagi. Dari 175 tenaga medis tersebut diantaranya perawat, dan dominan residen.

"Karena ODP sehingga melalui isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka menjalani isolasi mandiri selama 14 hari sampai akhir bulan ini," katanya.

Dengan dilakukannya isolasi mandiri terhadap 175 tenaga medis tersebut, ujarnyahal itu tidak mempengaruhi keberadaan tenaga medis di RSUP Sanglah karena sudah merekrut beberapa tenaga perawat untuk penanganan COVID-19.

Pihaknya mengimbau agar semua pihak mampu menjaga stamina, sehingga dalam tubuh nantinya sudah ada mekanisme untuk melawan virus ini.

"Jangan lupa cuci tangan dan pakai masker, mengurangi tangan kita kontak dengan mata, hidung, mulut sebagai tempat masuknya virus, menjaga kebersihan lingkungan dan penting untuk melakukan penyemprotan disinfektan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement