Senin 30 Mar 2020 17:30 WIB

Hasil Rapid Test Jabar, Sementara 300 Orang Positif Corona

Untuk memastikan pemerintah akan menguji kembali dengan tes swab.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa barat Ridwan kamil ketika sedang memimpin rapat di gedung pakuan, Kota Bandung, Ahad (29/3)
Foto: istimewa
Gubernur Jawa barat Ridwan kamil ketika sedang memimpin rapat di gedung pakuan, Kota Bandung, Ahad (29/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, telah melakukan rapid test atau tes cepat di hampir semua kabupaten/kota di Jabar.

Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dari 22 ribu tes ada 300-an yang positif Covid-19. Namun, hasil tersebut masih sementara jadi belum bisa dilaporKan ke pusat.

Baca Juga

"Hasil yang 300-an itu akan tes kedua pake tes swab. Jadi belum bisa dijadikan laporan ke pusat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Senin (30/3).

Menurut Emil, di luar dugaan ternyata berdasarkan rapid tes kasus yang paling  banyak ada di Kota Sukabumi. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah mengambil tindakan-tindakan sambil menunggu tes kedua.

"Paling besar Sukabumi ternyata bukan Bekasi. Kalau tak ada rapid tes kan gak akan tahu," katanya.

Saat ini, kata dia, jumlah kasus yang positif di Jabar ada 149 orang dan 5 ribu PDP. "Kami masif melakukan tes rapid yang 22 ribu itu disebarkan ke 27 daerah. Tes door to door ada yang faskes dan Drive thru," katanya.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Berli Hamdani, hasil sementara dari rapid test tersebut,  ada 16 Kab/Kota dengan hasil rapid tes positif.

"Kami sudah melakukan tes hampir di semua kab/kota. Ada beberapa kab/kota yang belum karena belum mengambil alokasi alatnya," ujar Berli kepada Republika.co.id, Senin (30/3).

Berli menjelaskan, alat tes yang sudah dibagikan ke kabupaten/kota jumlahnya sekitar 22 ribu tes. Tetapi, laporan yang masuk baru sekitar 8.000-an saja.

"Jadi mohon melalui media massa ini, kerja sama para Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota se-Jabar, untuk segera melaksanakan massive Rapid Test ini di daerahnya," kata Berli.

Rapid test ini, kata Berli, prioritas untuk kategori A dan melaporkan secara lengkap ke Dinkes Jabar. Tes ini, harus segera dilakukan agar Dinkes Jabar bisa menindaklanjuti dengan upaya-upaya pemetaan dan Pengendalian COVID 19 di Jabar. "Dengan tes ini, jadi lebih efektif, efisien, dan totalitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement