Selasa 31 Mar 2020 04:40 WIB

Gaji ASN Pemprov Jabar akan Dipotong 4 Bulan

Pemotongan dilakukan seadil mungkin dan proporsional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa barat Ridwan kamil ketika sedang memimpin rapat di gedung pakuan, Kota Bandung, Ahad (29/3)
Foto: istimewa
Gubernur Jawa barat Ridwan kamil ketika sedang memimpin rapat di gedung pakuan, Kota Bandung, Ahad (29/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan gaji dirinya dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum akan dipotong untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar. Gaji tersebut akan dipotong selama 4 bulan berturut-turut. 

Menurut Ridwan Kamil, kebijakan ini dibuat sebagai gerakan memberantas virus corona bersama-sama. "Saya imbau semu pihak ikut berpartisipasi. Saya juga sudah mewajibkan semua ASN menjadi relawan bagi penanggulangan covid," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan saat Konferensi Pers di Gedung Pakuan, Senin (30/3).

Emil mengatakan, ia ingin menggerakan masyarakat bersama-sama menanggulangi Covid-19 ini. Aturan pemotongan gaji ASN tersebut sedang di atur. Nantinya, dari hasil pemotongan gaji ASN, Gubernur dan Wagub akan disumbangkan untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar.

"Ya, pemotongannya diatur dengan proporsional yang adil se-adil dan proporsional mungkin. Itu bentuk bela negara dari ASN kita.  Gaji yang dipotong, 4 bulan ke depan. Angkanya, tak bisa disebutkan tapi azas adil dan profesional," katanya.

Saat ditanya bagaimana kalau ada ASN yang tak mau dipotong, menurut Emil, ini adalah kewajiban bersama semua orang. Ia optimistis tak akan ASN yang menolak, karena selama ini pendapatan ASN di Jabar peningkatannya sudah besar. 

"Tunjangan ASN sudah besar, saya kira tak akan memberatkan. Ini diberlakukan untuk ASN yang ada di bawah kewenangan saya. Tapi, saya imbau juga untuk kepala daerah di kabupaten kota melakukan hal serupa," katanya.

Selain ASN, Emil mengimbau semua masyarakat ikut andil dalam penanganan corona. Terutama, pemuda, karang taruna, dan pramuka ia berharap mau menjadi relawan dengan mendaftar ke PIKOBAR.

Relawan tersebut, akan diberdayakan untuk kampanye sosial distancing, verifikasi siapa yang layak menerima bantuan Rp 500 ribu hingga menjadi relawan kesehatan. "Untuk penanggulangan covid-19 saya juga mengajak yang kelebihan harta, dengan zakat, infak, shodaqoh nya untuk mendukung APD dan sembako yang tak mampu," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement