Senin 30 Mar 2020 11:08 WIB

Langkah-langkah Memahami Alquran

Ada tiga langkah dalam memahami Alquran

Langkah-langkah Memahami Alquran (ilustrasi).
Foto: Republika
Langkah-langkah Memahami Alquran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Seorang Muslim hendaknya mengakrabkan diri dengan Alquran. Ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mempelajari dan memahami kandungan Kitabullah itu.

Pertama, memahami Alquran dengan Alquran itu sendiri. Ini disebut sebagai tafsir quran bil quran. Alquran merupakan penjelas yang membenarkan satu bagian dengan bagian lainnya. Rasulullah SAW bersabda, "Allah menurunkan kitab-Nya untuk saling membenarkan satu sama lain" (HR Bukhari).

Baca Juga

Contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain adalah sebagai berikut. Dalam surah al-Fatihah ayat 7, disebutkan, "(Yaitu) orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka." Dalam ayat ini, tidak dijelaskan siapakah orang-orang yang diberikan nikmat itu.

Maka, Allah SWT menjelaskan dalam surah An-Nisa ayat 69, artinya, "Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaik-baik teman."

Kedua, memahami Alquran dengan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Ibnu Taimiyyah berkata, "Cara yang paling sahih dalam memahami Alquran adalah menafsirkan Alquran dengan Alquran. Jika engkau tidak menemukan itu, engkau mengambil sunnah karena ia (sunnah) adalah penjelas Alquran."

Imam Syafi'i mengatakan, seluruh yang dihukumkan oleh Rasulullah SAW adalah dari apa yang beliau peroleh dari Alquran. Contoh pemahaman Alquran dengan sunah sebagai berikut.

Dalam Alquran, ada beberapa ayat yang memerintahkan shalat. Namun, penjelasan bagaimana melakukan shalat hanya akan kita temukan dalam sunnah. Rasulullah SAW bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."

Ketiga, memahami Alquran dengan pemahaman para sahabat dan tabiin. Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan, "Jika engkau tidak menemukan tafsir dalam satu ayat Alquran, tidak juga dalam sunah, maka engkau harus mencarinya dalam perkataan para sahabat. Mereka paling mengetahui hal itu karena mereka melihat (qarain) situasi yang terjadi pada saat Alquran itu diturunkan. Ditambah dengan ketinggian kemampuan bahasa dan kejernihan pemahaman mereka."

Contohnya, pemahaman mereka terhadap ungkapan "jalan yang lurus" dalam surah al-Fatihah ayat 6. Maksudnya adalah, Islam atau Alquran atau sunnah Nabi atau sunah Khulafaur Rasyidin.

Pemahaman yang benar terhadap Alquran akan melahirkan sikap yang benar. Insya Allah. Wallahu a’lam bish-shawab.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement