Senin 30 Mar 2020 10:54 WIB

Korut Klaim Sukses Lakukan Uji Peluncur Roket Ganda

Kantor berita KCNA melaporkan Korut sukses uji coba peluncur roket ganda

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kantor berita KCNA melaporkan Korut sukses uji coba peluncur roket ganda. Ilustrasi.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Kantor berita KCNA melaporkan Korut sukses uji coba peluncur roket ganda. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Uji coba terbaru Korea Utara (Korut) terhadap peluncur roket ganda super besar yang dilaksanakan sehari sebelumnya berlangsung sukses. Keterangan ini disampaikan Kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA, Senin (30/3).

Korea Utara menembakkan apa yang tampak sebagai dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada Ahad. Langkah terbaru itu merupakan bagian dari serangkaian peluncuran rudal balistik Korut yang dianggap Korea Selatan sebagai "langkah tidak tepat" di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga

Kantor berita KCNA mengatakan peluncuran itu bertujuan untuk memeriksa fitur strategis dan teknis dari "peluncur roket berganda super besar". Peluncur roket ganda itu telah diuji beberapa kali sejak Agustus lalu yang diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un sebelum peluncuran.

Namun, KCNA tidak menyebutkan kehadiran Kim pada saat pelaksanaan tes terbaru, yang dipimpin oleh wakil ketua partai berkuasa Korut Ri Pyong Chol. Uji peluncur roket dilakukan di Akademi Ilmu Pertahanan Nasional.

"Penyebaran operasional sistem senjata peluncur roket ganda super besar adalah pekerjaan yang sangat penting dalam mewujudkan niat strategis baru partai untuk pertahanan nasional," kata Ri seperti dikutip KCNA dalam kegiatan uji coba. Namun, Ri tidak menjelaskan lebih lanjut.

"Uji coba peluncuran roket dilakukan dengan sukses," tambah KCNA.

Uji coba kali ini merupakan yang keempat selama Maret sejak Korea Utara melakukan latihan militer dan memulai kembali peluncuran rudal setelah sempat berhenti selama tiga bulan. Langkah itu menunjukkan kemajuan pengembangan senjata Pyongyang sementara negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat masih tidak jelas.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement