Ahad 29 Mar 2020 14:25 WIB

Di Tengah Corona, Houthi Tembakkan Rudal ke Saudi

Rudal-rudal tersebut ditembakkan ke arah Riyadh dan kota Jizan.

Rep: Lintar Satria/ Red: A.Syalaby
Peluncuran Rudal (Ilustrasi)
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Peluncuran Rudal (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RYADH -- Kantor berita Arab Saudi (SPA) melaporkan juru bicara koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman mengatakan pertahanan udara Arab Saudi menangkis dua rudal balistik. Rudal itu diyakini ditembakkan kelompok Houthi yang didukung oleh Iran.

Rudal-rudal tersebut ditembakkan ke arah Riyadh dan kota Jizan. Arab Saudi mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini."Dua orang warga sipil sedikit terluka karena tertimpa puing-puing rudal yang ditangkis karena rudal meledak di atas pemukiman," kata juru bicara pertahanan sipil Arab Saudi Letnan Kolonel Mohammed Al-Hammadi seperti dikutip SPA, Ahad (29/3).

Juru bicara koalisi Turki al-Malki mengatakan tidak ada korban jiwa yang tertimpa puing-puing rudal tersebut. Puing-puing jatuh di Riyadh, ibukota Arab Saudi dan barat daya kota Jizan yang terletak sebelah utara Laut Merah yang berbatasan dengan Yaman.

Al-Malki mengatakan rudal tersebut ditembakan kelompok Houthi dan Garda Revolusi Iran. Penembakan rudal kali ini menunjukkan ancaman nyata kelompok tersebut dan rezim Iran yang mendukungnya. Serangan ini juga dilakukan di tengah wabah Covid-19 yang menyerang dunia. Tidak terkecuali Yaman dan Arab Saudi.

Ia menambahkan peningkatan ketegangan ini tidak mencerminkan pengumuman Houthi yang menyambut baik gencatan senjata. Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran dimulai pada bulan September tahun lalu.

AS, negara-negara besar Eropa dan Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan terhadap pabrik minyak Aramco di Abqaiq dan Khurais pada 14 September 2019. Houthi yang beroperasi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Iran menegaskan  sama sekali tidak terlibat dalam peristiwa itu. Tapi pada awal Januari PBB menemukan  bukan kelompok Houthi yang menggelar serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi bulan September.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement