Sabtu 28 Mar 2020 21:59 WIB

12 WNI yang Tiba di India Jalani Karantina di Sebuah Masjid

12 WNI dikarantina bersama dengan sejumlah WNA lainnya di India.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas militer berjaga di Gauhati, India, Rabu (25/3). Pemerintah India memberlakukan lockdown selama 3 pekan untuk menekan penyebaran virus SARS Cov-2 di India.
Foto: Rafiq Maqbool/AP
Petugas militer berjaga di Gauhati, India, Rabu (25/3). Pemerintah India memberlakukan lockdown selama 3 pekan untuk menekan penyebaran virus SARS Cov-2 di India.

REPUBLIKA.CO.ID, THANJAVUR – Sebanyak 12 warga negara Indonesia yang tiba di Adhiramapattinam, distrik Thanjavur lima hari lalu, telah dikarantina di sebuah masjid.

Dilansir di thehindu.com, Jumat (27/3), pejabat distrik tersebut menerima informasi bahwa beberapa warga negara asing dari negara lain tinggal di masjid  Jalan CMP, Adhiramapattinam.

Baca Juga

Petugas administrasi desa Asarudeen mengunjungi masjid tersebut bersama polisi dan pejabat lain kemudian menemukan 12 orang dari Indonesia tinggal di sana.

Bersama dengan mereka, terdapar 10 orang dari Kolkata dan Bengaluru ditemukan tinggal di masjid sejak 23 Maret 2030. Selanjutnya, para pejabat mengamankan mereka.

Para pejabat memutuskan untuk melakukan karantina rumah 50 orang yang kembali ke Adhiramapattinam dari Jepang, Italia, dan AS serta 75 pekerja konstruksi dari Odisha, Bihar, Chhattisgarh, dan Benggala Barat.

Sementara itu pada 24 Maret 2020, pemerintah India mengumumkan lockdown nasional selama tiga pekan untuk mencegah penyebaran virus corona di negara itu.

Kementerian Kesehatan India mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 di India bertambah menjadi 19 pad Sabtu (28/3). 

"Korban meninggal terkait novel coronavirus telah mencapai 19," kata sebuah pernyataan yang dirilis kementerian pada pukul 09:30 waktu setempat.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di India naik menjadi 873. "Jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh India adalah 873. Dari jumlah ini, 826 kasus adalah warga negara India dan 47 warga negara asing," sesuai pernyataan Kemenkes India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement