Sabtu 28 Mar 2020 04:38 WIB

ACT Gandeng TNI Tangani Pandemi Corona

Wabah di Wuhan reda dalam waktu 91 hari setelah menggunakan militer dan polisi

Rep: muhyiddin/ Red: Hiru Muhammad
Humanity Food Truck ACT sebagai salah satu armada yang mendukung program pendistribusian Lumbung Beras Wakaf melalui layanan makanan gratis.
Foto: dok. ACT
Humanity Food Truck ACT sebagai salah satu armada yang mendukung program pendistribusian Lumbung Beras Wakaf melalui layanan makanan gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk penanganan wabah Corona atau Covid-19. Bertempat di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, ACT membangun koordinasi dengan personal TNI yang menjadi salah satu garda depan penanganan virus yang oleh WHO ditetapkan sebagai pandemi tersebut. 

Dalam kunjungan ke markas TNI, ACT juga menyerahkan bantuan pangan sebagai bentuk dukungan dan kepedulian bagi TNI. Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan, sinergi dengan berbagai pihak saat ini sangat penting dilakukan karena wabah Covid-19 semakin luas dampaknya.

“Efek pandemi corona tak hanya masyarakat biasa, namun juga prajurit TNI. Oleh karenanya kami juga mendistribusikan paket pangan untuk TNI sebagai garda depan penanganan corona, seperti halnya tenaga medis. Bantuan ini merupakan amanah dari masyarakat Indonesia,” jelas Ibnu dalam siaran pers, Jumat (27/3)  

Dengan menggunakan armada logistik, ACT menyerahkan 1.150 karung beras wakaf kemasan 5 kilogram, 230 kemasan minyak goreng, 230 karton air minum wakaf, serta 50 hand sanitizer. Ke depannya, menurut Ibnu, kolaborasi ACT dan TNI akan terus berjalan dalam rangka menangani virus Corona.

Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo menyambut baik adanya bantuan pangan dari ACT untuk prajurit TNI. Ia mengatakan, saat ini TNI terus berjibaku ikut mengatasi bencana wabah corona. 

“Pasukan TNI telah dikerahkan untuk mengatasi wabah, termasuk ikut membangun rumah sakit Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Selain itu, berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti ACT, juga kami lakukan untuk memaksimalkan penanganan,” katanya.

Selain dukungan pangan bagi pasukan TNI, ACT sudah membagikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Bantuan ini diterima langsung oleh Kolonel Laut (K) dr. Hisnindarsyah selaku Kepala SPI RSAL Marinir Cilandak dan Letkol Laut (K) dr. Taufik Wijayakresna selaku Wadan Rumah Sakit Marinir TNI Angkatan Laut  (Rumkitalmarinir) Cilandak.

Aksi lanjutan lainnya adalah distribusi ratusan paket makanan siap santap dari humanity food truck. Taufik Wijayakresna mengatakan, ratusan paket makanan tersebut dapat menambah gizi para tenaga medis yang sedang bertugas. Ia berharap program bantuan logistik maupun APD tidak hanya berhenti sampai sini saja, karena penyebaran Corona di Indonesia belum sampai pada puncaknya.

“Kita masih memasuki awal dari pada suatu wabah yang belum tahu kapan selesainya. Kalau kita berpikir dari Wuhan, maka Wuhan itu menyelesaikannya 91 hari dan akhirnya mereka berhasil dengan kekuatan militer dan kepolisian yang mereka gunakan untuk mencegah keluar-masuknya barang maupun orang yang lalu-lalang di Wuhan,” kata dr. Taufik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement