REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan tidak hanya sekadar menahan dahaga dan lapar dari fajar hingga terbenam matahari selama satu bulan penuh. Kesiapan rohani menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan kala menyambut bulan suci.
Ramadhan merupakan momentum mempertebal keimanan dan amalan. Saatnya umat Muslim berlomba-lomba dalam amalan baik dan bersama-sama menghindari perbuatan tercela. Untuk lebih jelasnya, berikut enam persiapan rohani menjelang Ramadhan seperti dilansir About Islam, Kamis (26/3).
Belajar tentang Ramadhan
Langkah spiritual pertama dalam mempersiapkan Ramadhan adalah mulai mempelajarinya. Ini bukan hanya tentang membaca tentang Ramadhan, tetapi untuk memahami dan merefleksikan makna perintah Alquran dan Hadits yang menyebutkan pentingnya Ramadhan. Sebagai orang yang beriman, kita berkewajiban tidak hanya mengetahui tentang berpuasa sepanjang bulan, tetapi untuk memahami mengapa Ramadhan dipilih sebagai bulan suci dan bagaimana ganjarannya bisa berlipat dari bulan lain.
Tingkatkan amalan baik
Ada begitu banyak amalan baik yang bisa dilakukan selama Ramadhan. Agar maksimal, tidak ada salahnya untuk membiasakan melakukan amalan baik dari sekarang. Semakin banyak perbuatan baik yang dilakukan seseorang, semakin dekat hidayah Allah kepadanya.
Ambil Peluang untuk Menyempurnakan Iman
Dalam riwayat Nabi Muhammad, Ramadhan adalah bulan yang baik untuk membangun kembali rasa tauhid yang kuat (keesaan Allah). Apakah itu tentang Ramadhan, Alquran, atau puasa wajib, Nabi Muhammad akan selalu menghubungkannya kembali ke keesaan Allah dan bagaimana Allah telah menciptakan dan menetapkan semua hal di atas.
Ketika Nabi Muhammad melihat bulan sabit, ia biasa berkata: “Ya Allah! Atas kehendak-Mu muncul di atas kita dengan kemakmuran, iman (Iman), keselamatan dan Islam. (Lalu kepada bulan) : Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”.
Meniru kedermawanan Nabi Muhammad
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melakukan amal, untuk meniru kedermawanan Nabi Muhammad. Terlibat dalam kasih amal membantu membersihkan dosa, harta dan mengurangi segala bentuk kesombongan dalam hati, karena seseorang dapat berhubungan dengan mereka yang kurang beruntung.