Kamis 26 Mar 2020 13:48 WIB

Progres Jalan Tol Trans Sumatera di Atas 90 Persen

Ruas tol Medan-Binjai seksi 1 sepanjang 6 Km ditargetkan selesai pada Juli 2020

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Pembangunan Tol Trans Sumatra. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pembangunan Tol Trans Sumatra. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo menyampaikan Hutama Karya diberikan mandat oleh pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 2765 Km melalui Perpres No 100 tahun 2014 yang kemudian diperbaharui menjadi Perpres No 117 tahun 2015.

"Hingga saat ini sepanjang 500 Km ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 Km ruas tol telah beroperasi penuh," ujar Bintang dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (26/3).

Baca Juga

Bintang memerinci beberapa ruas tol tersebut antara lain tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 Km, tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terperka) sepanjang 189 Km, tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 Lm, dan tol Medan-Binjai (Medbi) sepanjang 17 Km.

Bintang mengatakan untuk 2020, penyelesaian pembangunan JTTS terus berlanjut untuk beberapa ruas yang menjadi prioritas seperti ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 Km, ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5 Km, dan ruas tol Medan-Binjai seksi 1 sepanjang 6 Km.

Bintang menyebut progres konstruksi untuk ruas tol Pekanbaru-Dumai sudah mencapai rata-rata 97 persen, sementara progres pembangunan ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sudah mencapai 99 persen.

"Untuk ruas tol Medan-Binjai seksi 1 sepanjang 6 Km ditargetkan selesai pada Juli 2020," ucap Bintang.

Bintang memastikan operasional dan pengerjaan proyek mengikuti arahan pemerintah untuk menerapkan sejumlah protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus corona.

Kata Bintang, perseroan telah melakukan antisipasi dan pencegahan terkait dengan merebaknya infeksi corona di seluruh lingkungan kerja baik di Kantor Pusat maupun di wilayah operasional. Bintang menjelaskan Hutama Karya memeriksa riwayat perjalanan yang dilakukan pegawai di seluruh unit bisnis serta menyediakan logistik dan fasilitas pencegahan Covid-19 yang memadai. Perusahaan juga telah menyediakan hand sanitizer di seluruh ruang kerja dan lift, serta menyediakan masker dan thermal scanner, termasuk petugas medis yang sudah disiapkan dalam menghadapi skenario terburuk.

Bintang menyebut penanganan serupa juga telah diimplementasikan di seluruh ruas JTTS yang dioperasikan Hutama Karya, mulai dari tol Medan-Binjai, tol Palembang – Indralaya, tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), dan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter).

"Hutama Karya memastikan, perusahaan tetap akan berupaya memberikan pelayanan masksimal bagi pengguna tol ditengah merebaknya wabah Covid-19 dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan guna pencegahan penyebaran virus yang lebih meluas," kata Bintang menambahkan.

Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan perseroan telah menerapkan instruksi presiden di seluruh lingkungan kerja dan wilayah operasionalnya, baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap.

Fauzan mengatakan Hutama Karya juga telah menerapkan kebijakan Work from Home (WFH) dan beberapa protokol yang wajib dipatuhi seluruh karyawan pada  pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mulai Rabu (18/3).

"Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, kita lakukan tanggap darurat terkait penyebaran Covid-19. Manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya," ujar Fauzan.

Fauzan menjelaskan, contingency plan berisikan sejumlah peraturan yang harus ditaati karyawan Hutama Karya sesuai dengan kebijakan direksi tentang pelaksanaan kerja atau dinas kantor, antara lain telah diberlakukan sistem WFH bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas. Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS.

"Manajemen Hutama Karya menegaskan, kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," ungkap Fauzan.

Fauzan melanjutkan, manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di Proyek, Ruas, Cabang tol dengan pembagian shift dan membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur. Ia menambahkan, aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi.

"Jika terdeteksi ada pekerja yang menunjukkan gelaja terinfeksi Covid-19, tim tanggap di proyek tersebut diwajibkan melakukan penanganan lebih lanjut seperti mengisolasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang terdekat dengan proyek tersebut serta berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dimonitor langsung manajemen Hutama Karya di kantor pusat," ucap Fauzan.

Tak hanya itu, lanjut Fauzan, Hutama Karya juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat Covid-19. Fauzan menambahkan, proses rekrutmen calon karyawan Management Trainee yang saat ini sedang berjalan di Hutama Karya juga tidak akan terganggu dengan kebijakan ini.

"Untuk pengumuman seleksi administrasi akan keluar dalam minggu ini, setelah itu akan ada ujian pertama secara daring, itu masih berjalan sesuai jadwal," katanya.

Untuk proses lanjutan setelah tahap tes daring, perusahaan masih melihat situasi, kondisi, dan kebijakan pemerintah mengenai kemungkinan penundaan proses rekrutmen. Perusahaan menargetkan proses rekrutmen tetap bisa selesai pada pertengahan tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement