Kamis 26 Mar 2020 12:19 WIB

BEI: IHSG Ikuti Naiknya Bursa Dunia

Hari ini IHSG menguat menembus level psikologis 4.000

Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono W Widodo menilai, penguatan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (26/3) pagi ini mengikuti naiknya bursa saham dunia. IHSG hari ini menguat menembus level psikologis 4.000.

"Selama kita tutup kemarin, bursa-bursa utama dunia mencatatkan kenaikan tajam terutama di AS karena solusi pemberian insentif ekonominya sudah disetujui. Jadi kali ini IHSG juga mengikuti pola pergerakan indeks dunia yang ada sekarang," ujar Laksono di Jakarta, Kamis (26/3).

Baca Juga

IHSG 'terbang' mengikuti pasar saham AS yang menguat merespons paket stimulus sebesar 2 triliun dolar AS demi menanggulangi krisis akibat pandemi global. Sementara itu pasar Eropa juga turut naik merespons penguatan di AS.

Pada pukul 11.05, IHSG menguat 321,27 poin atau 8,16 persen ke posisi 4.258,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 69,43 poin atau 12,25 persen menjadi 635,26.

Pada minggu ini secara akumulatif IHSG turun 6,2 persen, mayoritas ditekan oleh emiten perbankan. Meski demikian, emiten pertambangan selama dua hari perdagangan (23-24 Maret) cukup mengalami tren peningkatan.

Sementara itu, bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 602,9 poin atau 3,08 persen ke 18.943,7, indeks Hang Seng menguat 20,8 poin atau 0,09 persen ke 23.548, dan indeks Straits Times melemah 6,76 poin atau 0,27 persen ke 2.498,71.

Tim Riset Samuel Sekuritas menilai, investor juga tampaknya masih "wait and see" menunggu data Klaim Pengangguran Awal (Initial Jobless Claims) AS per Maret yang diperkirakan akan naik signifikan.

Sentimen lain masih berfokus pada pandemi global dan langkah pelonggaran kuantitatif tanpa batas (unlimited quantitative easing) yang akan dijalankan oleh AS dan pelonggaran kuantitatif dari Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) sebesar 750 miliar Euro.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement