Rabu 25 Mar 2020 20:37 WIB

Positif Corona di Jateng Melonjak Dua Kali Lipat

Pemerintah meminta kepala daerah tegas larang acara pengumpulan massa.

Rep: bowo pribadi/ Red: Agus raharjo
Pemerintah kini mulai mengkaji untuk melakukan rapid test pemeriksaan virus corona secara cepat.
Foto: AP Photo/John Minchillo
Pemerintah kini mulai mengkaji untuk melakukan rapid test pemeriksaan virus corona secara cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pasien terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya. Semula jumlah pasien positif Covid-19 di Jateng terkonfirmasi 19 pasien, namun dalam data terbaru Rabu (25/3) menjadi 38 orang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta bupati/wali kota untuk memperketat pengawasan di daerahnya masing- masing. Menurut Gubernur, ke-19 pasien positif Covid-19 tambahan ditangani di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jateng.

Baca Juga

Masing-masing di RS Moewardi Surakarta, satu pasien, RSUP Dr Kariadi Semarang  dua pasien dan RS Wongsonegoro Semarang empat pasien. Selanjutnya di RSUD Goeteng Purbalingga tiga pasien, RSUD Cilacap satu pasien, RSUD Banyumas tiga orang pasien, RS Kardinah Tegal satu pasien.

Selanjutnya di RSUD Soediran Wonogiri satu pasien, RS Sudjono Magelang dua orang pasien serta di RSUD Setjonegoro Wonosobo satu orang pasien. "Jadi total di Jawa Tengah saat ini positif Covid-19 berjumlah 38 orang. Pasien. Yang dirawat 34 orang pasien dan empat pasien positif Covid-19 telah meninggal dunia," ujarnya.

Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga hari ini telah mencapai 2.858 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 257 orang. Penambahan pasien yang sangat signifikan ini harus menjadi perhatian serius masyarakat. Warga Jateng diminta mematuhi imbauan pemerintah untuk berdiam di rumah.

"Boleh jadi anda kuat, anda sehat, atau imun anda bagus, sehingga meskipun tertular anda tidak merasakan gejala sakit. Tapi ketahuilah, anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, suami, dan anak-anakmu,” tegas Gubernur.

Pemprov Jateng juga tengah mencermati pergerakan warga perantauan dari Jateng yang memanfaatkan pembatasan sosial dengan mempercepat mudik ke kampung halaman. Ada 80 bus yang sudah membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara. Selain itu, juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal- terminal di Jateng.

Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun, Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang. Kondisi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, sampai Cilacap.

Gubernur meminta para bupati dan wali kota lebih tegas dan ketat menerapkan protokol kesehatan dan SOP pencegahan penyebaran Covid-19. "Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW,” tegasnya.

Gubernur juga mempersilakan jika para kepala daerah harus menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan massa, seperti alun- alun, objek wisata, dan pantai. Termasuk juga melarang setiap bentuk aktifitas massal, seperti kegiatan peribadatan maupun resepsi pernikahan warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement