Rabu 25 Mar 2020 13:55 WIB

Surabaya Ciptakan Face Shield dan Masker untuk Tenaga Medis

Dinas Perdagangan Kota Surabaya memberdayakan 540 UMKM membuat face shield.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Relawan membuat alat pelindung wajah (Face Shield) di Departemen Desain Produk Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/3/2020).
Foto: ANTARA/moch asim
Relawan membuat alat pelindung wajah (Face Shield) di Departemen Desain Produk Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya melibatkan UMKM binaan untuk memproduksi masker berbahan kain serta baju perangkat medis. Selain itu, Badan Kepegawaian Diklat (BKD) Kota Surabaya juga membuat inovasi berupa alat pelindung wajah (face shield). Kedua inovasi itu dimaksudkan untuk membantu tenaga medis yang merawat pasien corona (Covid-19).

Kepala Badan Kepegawaian Diklat (BKD) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, semua elemen di jajaran Pemkot Surabaya bergerak membantu tim medis atas dasar kemanusiaan. Hingga saat ini pihaknya telah membuat sekitar 540 face shield yang kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk proses pendistribusian.

Baca Juga

“Kemarin kita sudah membuat 540 dan ini terus berjalan, mudah-mudahan segera usai virus ini. Karena memang untuk memerangi virus ini maka semua harus bergerak bersama-sama,” kata Mia di Surabaya, Rabu (25/3).

Mia mengaku menginstruksikan jajarannya untuk saling berbagi tugas. Ada yang bagian memotong mika, ada pula pegawai yang mengukur spons untuk dipotong dan dijadikan sanggahan. Bahkan, tak sedikit pula dari mereka bertugas di bagian tahap akhir, yakni memberikan lem perekat pada mika kemudian menjahitnya dengan disambung karet.

Dia mengaku, face shield atau alat pelindung wajah ini cukup sederhana dalam membuatnya. Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan. Di antaranya mika, spons, alat perekat (double tip), dan karet.

“Untuk mikanya kami gunakan ketebalan 0,5 sentimeter. Mikanya ukuran 26 sentimeter dan Tinggi 21,5. Kemudian untuk spons nya tebalnya 3 sentimeter. Lalu kita potong sponsnya jadinya panjang sesuai lekuk wajah. Jangan lupa pilih spons yang padat,” kata dia.

Di tempat berbeda, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 'Kartini Muda Dolly Fashion' yang terletak di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Sawahan, membuat masker berbahan dasar kain. Masker ini nantinya juga bakal didistribusikan untuk membantu kelengkapan petugas medis.

Sumila contohnya, perempuan berusia 40 tahun ini mengaku, dalam dua hari, ia mampu menyelesaikan lebih dari seribu masker. Nantinya semua masker akan diserahkan kepada Disdag Surabaya. "Kami yang mengerjakan. Semua bahan-bahan sudah disediakan (Disdag),” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement