REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus Covid-19 kini telah menyebar ke-17 provinsi di Indonesia. Penyebaran virus yang begitu masif, memaksa masyarakat untuk menghindari interaksi fisik dalam jarak dekat atau physical distancing dan tetap di rumah saja.
Di tengah ancaman Covid-19, bagaimana jika kita mengalami sakit gigi? Dalam kondisi apa disarankan keluar rumah untuk mengunjungi klinik gigi atau rumah sakit?
Dokter Gigi dari klinik Dentalosophy Jakarta, drg Sarah Swastika. menganjurkan agarhanya pasien yang ingin melakukan perawatan akut atau emergency saja yang mesti berobat ke klinik gigi atau rumah sakit (RS).
“Saran kami, ke klinik gigi hanya untuk melakukan perawatan yang bersifat akut, seperti pulpitis akut, abses periapikal, dan periodontal akut,” kata Sarah saat dihubungi Republika.co.id.
Pulpitis akut merupakan kondisi inflamasi pulpa gigi yang terjadi dengan tiba-tiba atau karena inflamasi kronis. Gigi yang terkena pulpitis akut akan merasakan nyeri tajam secara terus-menerus.
Sedangkan abses periapikal adalah kantong atau benjolan berisi nanah akibat infeksi bakteri, biasanya dimulai dari struktur jaringan tulang penunjang di sekitar gigi. Adapun periodontal akut adalah infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
Sarah juga meminta agar pasien yang sedang dalam kondisi tidak fit, seperti mengalami gejala demam disertai batuk kering, nyeri otot, diare, mual dan tubuh terasa lemas, supaya menunda terlebih dahulu perawatan gigi hingga kondisinya membaik.
“Harap tunda dulu, terutama jika baru pulang dari bepergian ke luar negeri atau berkontak dengan orang yang dicurigai atau positif terkena Covid-19,” jelas dia.
Dalam kondisi seperti sekarang, Sarah juga mengimbau masyarakat tak ragu memanfaatkan platform konsultasi dokter gigi secara daring. Menurut dia, konsultasi daring cukup efektif menjadi pertolongan pertama jika merasa ada keluhan pada gigi.
“Jangan ragu untuk konsultasi online dengan dokter gigi apabila dirasa ada keluhan,” tegas dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
