Selasa 24 Mar 2020 12:10 WIB

Imbas Covid, Jokowi Minta Refocusing dan Realokasi Anggaran

Jokowi minta rencana belanja yang tidak prioitas dipangkas

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Tinjau RS Darurat. Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Tinjau RS Darurat. Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya, baik menteri, gubernur, walikota, dan bupati untuk memangkas rencana belanja yang tidak prioritas baik di APBN maupun di APBD.  Sebab, wabah covid-19 yang semakin menyebar di dalam negeri berdampak pada kondisi fiskal saat ini.

“Anggaran-anggaran perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan, belanja-belanja lain yang tidak dirasakan langsung oleh masyarakat segera dipangkas. Karena kondisi fiskal kita sekarang ini bukan sebuah kondisi yang enteng,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur menghadapi pandemik covid-19, Selasa (24/3).

Karena itu, Presiden meminta agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk mempercepat penanganan covid-19, termasuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Jokowi pun  menegaskan payung hukum kebijakan ini sudah jelas setelah ia menerbitkan Inpres No 4/2020 terkait refocusing dan realokasi anggaran pada Jumat (20/3).

“Sekali lagi bukan hanya penanganan kesehatan untuk masyarakat tetapi juga untuk penanganan dampak ekonomi masyarakat lewat bantuan sosial,” kata dia.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga meminta tiap daerah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan juga mempertahankan daya beli masyarakat. Terutama dampak covid terhadap kondisi sosial ekonomi para buruh, pekerja harian, petani, nelayan, dan juga para UMKM. 

“Kita usahakan agar daya belinya tetap terjaga dan bisa tetap beraktivitas dalam berproduksi,” ucap Jokowi.

Karena itu, ia meminta agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemda agar diarahkan ke program padat karya tunai untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Program padat karya tunai ini disebutnya harus lebih diperbanyak namun tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement