Selasa 24 Mar 2020 08:26 WIB

SR012 Catat Penjualan Rp 12,14 Triliun

Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia.
Foto: Tim Infografis Republika
Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukuk Negara Ritel seri SR012 mencatatkan jumlah penjualan yang melebihi target. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR012.

"Total volume pemesanan pembelian SR012 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 12,14 triliun," katanya dalam keterangan pers, Senin (23/3).

Baca Juga

Masa penawaran berlangsung dari tanggal 24 Februari sampai 18 Maret 2020. SR012 menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2020 sebagai underlying assets.

Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia. Ini merupakan Sukuk Ritel pertama kali dijual secara online. Hasil pemesanan sebesar Rp 12,14 triliun melebihi total target penjualan dari 28 mitra distribusi yang sebesar Rp 7,66 triliun.

"Di tengah kondisi pasar keuangan yang volatile akibat wabah virus corona melanda Indonesia, SR012 sukses jadi primadona investor," katanya.

Faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan penjualan antara lain penurunan BI 7DRR, minat investor terhadap SBSN yang tinggi, strategi pemasaran yang tepat dan intensif, serta kupon yang masih cukup kompetitif.

Rata-rata volume pemesanan SR012 sebesar Rp 506,96 juta dengan tingkat keritelan yang lebih baik dibandingkan SR011 yakni Rp 602,96 juta. Generasi Z atau di bawah 19 tahun yang berinvestasi pada SR012 berjumlah sebanyak 88 investor dengan nilai total Rp 3,56 miliar.

Rata-rata pembelian generasi Z yakni sebesar Rp 487 juta. Investor Milenial merupakan investor terbanyak pada  SR012 yaitu 8.136 investor atau 33,97 persen. Investor baru SR012 sebanyak 9.743 investor atau 40,68 persen didominasi oleh generasi milenial sebesar 3.856 investor sebanyak 39,58 persen.

Midis dengan realisasi nominal penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional diraih oleh PT Bank Central Asia, Tbk sebesar Rp 1,96 triliun dan investor terbanyak yakni 4.894 investor. Kategori bank syariah diraih oleh Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 316,9 miliar.

Kategori perusahaan efek diraih oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk sebesar Rp 149,3 miliar, dan kategori Fintech diraih oleh PT Bareksa Portal Investasi sebesar Rp 18,2 miliar. Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR012 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2020 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Maret 2020.

Namun karena pada Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini ditetapkan minimum holding period sampai dengan dua periode imbalan, maka perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2020.

Sampai dengan bulan Maret 2020, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak dua Instrumen SBN Ritel (SBR009 dan SR012) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp14,39 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement