Selasa 24 Mar 2020 08:23 WIB
corona

Karpet Masjid Nabawi dan Masjidil Haram Digulung

Karpet Masjid Nabawi dan Masjidil Haram digulung guna pencegahan penyebaran Covid-19.

 Karpet di Masjidil Haram Digulung untuk cegah penyebaran Corona.
Foto: saudigazette.com
Karpet di Masjidil Haram Digulung untuk cegah penyebaran Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Karpet shalat yang tersebar di Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah telah digulung. Tindakan ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Langkah ini sejalan dengan arahan Syekh Abdulrahman as-Sudais, kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci.

Kepresidenan mengatakan, karpet telah dihapus sebagai bagian dari upaya Kerajaan Saudi untuk mencegah infeksi oleh Novel coronavirus (Covid-19). Tujuannya untuk memastikan keselamatan jamaah yang berkunjung kedua masjid suci tersebut, menurut Saudi Press Agency (SPA), Ahad (22/3).

Syekh as-Sudais juga meninjau langkah-langkah yang diambil oleh kepresidenan untuk memerangi virus tersebut. Sebelumnya, pada Jumat (20/3), pihak berwenang menangguhkan masuk jamaah meski hanya berada di halaman luar dari dua masjid suci ini.

“Kepresidenan dan badan-badan keamanan dan kesehatan memutuskan untuk menghentikan kehadiran orang-orang dan shalat di halaman luar Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah mulai Jumat (20/3). Tindakan ini sebagai bagian dari tindakan pencegahan dan pencegahan, mengandung penyebaran virus corona, ” kata juru bicara Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, berdasarkan pernyataan di Twitter.

 

Sebelumnya, Menteri Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Syekh Abdullatif al-Sheikh mendesak kaum Muslim untuk melakukan doa pemakaman di tempat pemakaman. “Ini adalah kebiasaan, yang telah diikuti sejak zaman Nabi (SAW) dan para sahabatnya. Ada tempat-tempat yang ditunjuk untuk melakukan shalat di pemakaman,” katanya sambil menunjukkan bahwa fasilitas untuk mencuci orang mati harus tetap terbuka seperti biasa, dikutip Badan Pers Saudi. Al-Sheikh mengarahkan pelaksanaan yang ketat dari keputusan Dewan Ulama Senior untuk menunda shalat berjamaah setiap hari dan shalat Jumat di semua masjid Kerajaan Saudi.

Sementara itu, tenaga kerja untuk sanitasi Masjidil Haram di Mekah kini telah meningkat menjadi 450 dari 330 per hari. Laporan sebelumnya mengatakan tim sanitasi yang beranggotakan 330 orang ini terlibat dalam pembersihan, sanitasi, dan pembersihkan mataf maupun bagian lain dari Masjidil Haram.

Pihak administrasi sterilisasi dan karpet dari kepresidenan yang mengurusi dua masjid itu menyatakan akan dengan cermat terus membersihkan masjid agung ini setiap hari. Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan pembersih yang ramah lingkungan untuk memastikan bahwa lingkungan dan manusia tidak akan terpengaruh.

Proses pembersihan dan sanitasi juga memastikan keamanan jamaah dan pengunjung kedua masjid ini untuk memberantas semua virus dan mikroba yang terjebak di lantai. Selain itu, pihaknya juga terus membersihkan dan mensterilkan semua fasilitas maupun peralatan yang digunakan di masjid agung tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement