Senin 23 Mar 2020 21:00 WIB

Uji Coba Semipedestrian Malioboro Ditiadakan

Uji coba ditiadakan sementara hingga situasi kondusif.

Malioboro Disemprot Desinfektan. Relawan menyemprotkan desinfektan di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (20/3). Fasilitas umum seperti kursi di trotoar, becak, andong, halte bus, serta bangunan yang menjadi pegangan wisatawan disemprot desinfektan. Rencananya jug akan disemprot dari atas menggunakan drone. Ini upaya untuk menghambat penyebaran Covid 19 di tempat wisata Yogyakarta. Wihdan/ Republika
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Malioboro Disemprot Desinfektan. Relawan menyemprotkan desinfektan di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (20/3). Fasilitas umum seperti kursi di trotoar, becak, andong, halte bus, serta bangunan yang menjadi pegangan wisatawan disemprot desinfektan. Rencananya jug akan disemprot dari atas menggunakan drone. Ini upaya untuk menghambat penyebaran Covid 19 di tempat wisata Yogyakarta. Wihdan/ Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji coba semipedestrian yang rutin digelar bersamaan dengan kegiatan Selasa Wage di Jalan Malioboro Yogyakarta akan ditiadakan pada Selasa (24/3). Ini untuk mengantisipasi potensi meluasnya penularan virus Corona.

“Uji coba ditiadakan sementara hingga situasi kondusif. Termasuk uji coba semipedestrian di Malioboro yang digelar di luar Selasa Wage juga akan ditiadakan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho di Yogyakarta, Senin (23/3).

Menurut dia, keputusan untuk meniadakan uji coba semipedestrian di Malioboro tersebut sejalan dengan imbauan pemerintah pusat dan daerah untuk tidak menggelar kegiatan yang bisa mengundang kerumunan massa.

“Ini sesuai dengan imbauan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengurangai aktivitas di luar ruangan sehingga kami pun membatalkan uji coba semi pedestrian,” katanya.

Kegiatan uji coba semipedestrian dilakukan dengan melarang kendaraan bermotor melintas di Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya kendaraan tidak bermotor seperti andong dan becak serta armada angkutan umum Transjogja.

Agus berharap, dengan ditiadakannya kegiatan uji coba semipedestrian, maka tidak ada kerumunan massa yang biasanya berkumpul di kawasan Malioboro untuk menikmati kawasan utama wisata di Yogyakarta tersebut saat terbebas dari asap serta polusi udara dari kendaraan bermotor.

“Untuk kegiatan seni dan budaya yang biasanya menyertai kegiatan Selasa Wage juga ditiadakan sementara. Ini yang biasanya menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Malioboro,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan Selasa Wage akan tetap diisi dengan kegiatan bersih-bersih di kawasan Malioboro yang dilakukan oleh komunitas di kawasan wisata tersebut.

“Seperti Selasa Wage sebelumnya, kegiatan diisi dengan bersih-bersih dan pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro juga tidak akan berjualan selama satu hari penuh,” katanya.

Ia berharap, pedagang dan seluruh komunitas di kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta tersebut semakin menyadari pentingnya menjaga kebersihan sehingga tercipta kawasan wisata yang bersih dan sehat.

Hal senada disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto yang menyatakan kegiatan Selasa Wage akan diisi dengan kegiatan bersih-bersih Malioboro. “Untuk kegiatan seni dan budaya yang biasanya digelar tiap Selasa Wage akan dihentikan sementara hingga kondisinya kondusif,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement