Senin 23 Mar 2020 19:09 WIB

Polisi Masih Temukan Warga Jakarta Nongkrong Larut Malam

Polda Metro mengatakan warga nongkrong akan dibubarkan dan diamankan jika menolak.

Petugas kepolisian berpatroli malam. Ilustrasi
Petugas kepolisian berpatroli malam. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto mengatakan jajarannya diminta untuk memberikan imbauan dengan tegas dan jelas saat membubarkan masyarakat yang berkumpul hingga malam hari. 

Dalam patroli berskala besar Polda Metro Jaya yang digelar sebagai langkah antisipasi untuk menghalau penyebaran virus corona atau Covid-19,  sejumlah warga masih ditemukan nongkrong hingga larut malam di sejumlah titik.

"Lakukan imbauan pada masyarakat secara jelas dan tegas. Kalau masih pada nongkrong bubarkan. Kalau ada yang lakukan pelanggaran minuman keras, narkoba, dan tidak mau bubar, amankan," ujar Suyudi saat dikonfirmasi, Senin (23/3).

Dalam patroli yang digelar pada Ahad (22/3) malam ada 250 anggota yang diturunkan dengan Rute patroli adalah Polda Metro Jaya-Bulungan-Melawai-Blok M-Kemang-Pejaten-Mampang Prapatan-Polda Metro Jaya.

Personel patroli diinstruksikan dengan mengedepankan jaga jarak (social distancing) saat melakukan sosialisasi. Suyudi kemudian merinci hasil patroli skala besar tersebut. Pada titik pertama di wilayah Bulungan disebutnya sudah tertib.

"Pedagang Gultik sudah tidak ada dan warga yang nongkrong hanya beberapa orang. Kemudian di Taman Lamandau masih ada yang nongkrong sambil makan dan santai di taman, dapat dibubarkan dengan tertib," ujarnya.

Di wilayah Blok M masih banyak yang nongkrong terutama ojek daring, sopir taksi dan pedagang kaki lima. Masyarakat yang nongkrong bisa dibubarkan dengan tertib.

"Di Kemang masih banyak yang nongkrong di restoran cepat saji, namun dapat dibubarkan dengan tertib. Di sepanjang jalan, masih ada juga yang nongkrong di kafe tapi diimbau bubar dengan tertib," ujarnya.

Kemudian di bilangan Pejaten sudah sepi lancar dan tidak ada yang nongkrong. Namun di wilayah Mampang Prapatan ada tempat biliar yang masih ramai pengunjung dapat dihimbau dan bubar dengan tertib.

Tim juga menyusuri wilayah Gajah Mada menemukan masih ada warga yang nongkrong hingga malam hari karena banyaknya pedagang makanan kaki lima, namun secara umum bisa dibubarkan dengan tertib.

Suyudi juga menyampaikan bahwa kegiatan patroli skala besar tersebut akan dilaksanakan dengan tegas namun tetap humanis dan berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Semoga giat yang kita lakukan ini membuat masyarakat lebih peduli dalam mencegah virus Covid-19 di masyarakat karena Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia yang terjangkit corona," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement