Senin 23 Mar 2020 16:09 WIB

RSUP Babel Minta Pemerintah Deportasi WNA Asal Bangladesh

Satu dari delapan orang asal Bangladesh di Babel suspect virus corona

Satu dari delapan orang asal Bangladesh di Babel suspect virus corona. Ilustrasi.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Satu dari delapan orang asal Bangladesh di Babel suspect virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) meminta pemerintah mendeportasi delapan orang warga negara asing (WNA) asal Bangladesh. Upaya ini sebagai antisipasi mencegah penyebaran Covid-19 di Negeri Serumpun Sebalai ini.

"Kami sudah berkirim surat dan meminta Gubernur Kepulauan Babel untuk mendeportasi WNA ini, karena satu dari delapan orang asal Bangladesh itu suspect virus corona," kata Direktur RSUP Kepulauan Babel Armayani Rusli di Pangkalpinang, Senin (23/3).

Baca Juga

Ia mengatakan delapan orang WNA asal Bangladesh ini berkunjung ke Bangka Belitung untuk menghadiri pertemuan jamaah tabligh di Masjid An-Nur Belinyu Kabupaten Bangka pada Sabtu (21/3). "Kami sudah ke lokasi pertemuan jamaah tabligh dan memeriksa darah orang-orang tersebut setelah itu diberi jus ekstra puding," imbuh Armayani.

Menurut dia, saat ini delapan orang WNA asal Bangladesh ini dalam pengawasan tim medis dan Satgas Pencegahan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengawasan dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

"Kita monitor terus. Apabila menunjukkan gejala atau positif terjangkit virus corona, maka kita meminta pemerintah melalui instansi terkait memulangkan delapan orang WNA ini ke negaranya," jelasnya.

Dia mengimbau masyarakat tidak panik dan resah menyikapi adanya WNA asal Bangladesh yang suspect corona. Dia kini sudah diisolasi dan mendapatkan perawatan medis di RSUP Kepulauan Babel.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti imbauan dan ajakan pemerintah daerah. Mayarakat diimbau untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, menjaga jarak, tidak keluar rumah dan tidak lagi berkumpul-kumpul di tempat hiburan malam agar terhindar dari virus corona," kata Armayani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement