Senin 23 Mar 2020 16:07 WIB

Corona Mewabah, Pemerintah Batalkan Mudik Gratis 2020

Program mudik gratis BUMN juga batal digelar

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi (kanan) meninjau loket penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.  Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi memastikan mudik gratis menggunakan bus dan kapal penyeberangan resmi tidak akan berlangsung.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi (kanan) meninjau loket penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi memastikan mudik gratis menggunakan bus dan kapal penyeberangan resmi tidak akan berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sebelumnya sudah merencanakan dan melaksanakan pendaftaran mudik gratis untuk Lebaran Idul Fitri 2020. Dengan kondisi pandemi virus korona atau Covid-19 yang masih terus merebak, pemerintah sepakat untuk membatalkan program mudik gratis 2020.

Padahal sebelumnya program mudik gratis yang digelar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah dibuka sejak Februari 2020. Selain itu, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta Ditjen Perkeretaapian Kemenhub juga membuka program mudik gratis.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi memastikan mudik gratis menggunakan bus dan kapal penyeberangan resmi tidak akan berlangsung. Padahal, seharusnya pendaftaran mudik gratis menggunakan bus dan kapal penyeberangan akan dibuka hari ini (23/3).

"Betul, saya batalkan mudik gratis. Ini karena kondisi virus corona saat ini," kata Budi kepada Republika, Senin (23/3).

 

Sementara itu, program mudik gratis bareng BUMN juga dipastikan batal digelar. Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo Slamer yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas) mudik bareng BUMN mengatakan pembatalan program mudik gratis dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

"Melihat perkembangan kondisi yang ada maka giat mudik bareng BUMN dibatalkan," ungkap Rahardjo kepada Republika, Senin (23/3).

Padahal sejak Februari 2020, pendaftaran mudik bareng BUMN sudah dibuka melalui laman resmi //mudikbumn.co.id//. Rahardjo memastikan akan melakukan pemberitahuan kepada calon pemudik yang sudah mendaftar.

Sebelumnya, Sejak 10 Maret 2020, jumlah peserta yang sudah mendaftar dalam program mudik bareng BUMN mencapai 272 ribu orang. Sebelumnya, mudik bareng BUMN digelar dengan menargetkan 275 ribu orang pemudik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement