Senin 23 Mar 2020 15:32 WIB

Facebook Kurangi Kualitas Streaming Video di Eropa

Pengurangan kualitas gambar dilakukan guna menghindari koneksi lambat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Facebook kurangi kualitas Streaming video di Eropa. Ilustrasi.
Foto: EPA
Facebook kurangi kualitas Streaming video di Eropa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Facebook, akan mengurangi kualitas tayangan langsung (streaming) video pada laman media sosialnya. Pengurangan kualitas gambar juga akan diterapkan pada aplikasi berbagi foto Instagram. Kebijakan ini berlaku khusus di wilayah Eropa.

Pengurangan kualitas gambar dilakukan guna menghindari koneksi lambat akibat ribuan orang bekerja di rumah demi mencegah penyebaran Covid-19. Kebijakan itu mengikuti langkah yang telah diambil sejumlah penyedia jasa streaming lain, seperti Netflix, Alphabet Inc's Youtube, Amazon, dan Disney pada pekan lalu.

Baca Juga

Kepala Bidang Industri Uni Eropa, Thierry Breton, meminta sejumlah penyedia jasa streaming agar memberikan sebagian kuota koneksi internetnya untuk layanan kesehatan dan pembelajaran jarak jauh. Ini mengingat ribuan anak-anak terpaksa bersekolah dari rumah.

Meskipun penyedia jasa telekomunikasi di Eropa menjamin koneksi internet berjalan tanpa hambatan, banyak pihak khawatir kecepatan berselancar di dunia maya akan terhambat karena banyak orang bekerja dari rumah. "Demi mengantisipasi potensi lambatnya koneksi internet, kami sementara ini akan mengurangi kualitas video pada Facebook dan Instagram di Eropa," kata seorang juru bicara Facebook lewat pernyataan tertulis.

Langkah itu dilakukan karena Facebook khawatir tayangan video berkualitas tinggi dapat membebani kecepatan berselancar di dunia maya. Demikian kata seseorang yang dekat dengan perusahaan teknologi itu.

Netflix dan Youtube mengatakan mereka akan mengurangi kualitas gambar pada videonya selama 30 hari. Disney juga mengumumkan pihaknya akan menurunkan kualitas gambar kurang lebih 25 persen di wilayah Eropa, termasuk saat peluncuran Disney+ pada pekan depan. Langkah itu dilakukan karena layanan menonton video langsung (streaming) menguasai dua pertiga koneksi internet pada jaringan internet lewat kabel dan gawai.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement