Senin 23 Mar 2020 13:03 WIB

Kalteng Lacak Komunitas Dua Pasien Positif Covid-19

Jumlah yang terduga kontak erat dengan pasien positif ada sebanyak enam orang

Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans untuk penanganan wabah virus corona.
Foto: Antara/Aji Styawan
Tim medis mengevakuasi seorang pasien di dalam mobil ambulans untuk penanganan wabah virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Yayu Indriaty mengatakan setelah ditemukannya dua kasus pasien positif Covid-19 di wilayah setempat, tim langsung melakukan tracing atau melacak komunitas. Tracing komunitas adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengisolasi wilayah apabila ada satu hasil positif yang didapatkan dari pemeriksaan laboratorium.

"Orang-orang yang terduga memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif sudah kami tangani," katanya saat penyampaian perkembangan terbaru penanganan Covid-19 di Kalteng, Senin (23/3).

Jumlah keseluruhan mereka yang terduga kontak erat dengan pasien positif ada sebanyak enam orang. Sebanyak dua orang masuk dalam kategori pasien dengan pengawasan (PDP) dan empat lainnya orang dalam pemantauan (ODP).

Lebih lanjut ia mengingatkan kepada semua pihak, Covid-19 bukanlah suatu aib ataupun penyakit haram, sehingga siapa pun tak perlu takut memeriksakan dirinya.

"Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kalteng berusaha memutuskan transimisi penyebaran virus tersebut. Masyarakat yang merasa memiliki gejala diminta segera memeriksakan dirinya," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Yulindra Dedy menjelaskan, dalam rangka pemutusan penyebaran Covid-19, pihaknya telah membangun posko pada sejumlah titik, seperti Jembatan Timbang di Barito Timur, Kapuas serta Lamandau.

“Kami lakukan penyaringan atau 'screening' pada jalur darat dan sungai, diantaranya perbatasan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur maupun Kalimantan Selatan," katanya menjelaskan.

Sementara itu berdasarkan data Tim Gugus pada Ahad (22/3) sore, jumlah ODP sebanyak 161 orang, terbanyak di Kobar yakni 53 orang. Sedangkan jumlah PDP sebanyak 36 orang, dengan rincian perkembangan yaitu 10 orang negatif, 2 orang positif dan menunggu hasil laboratorium 24 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement