Senin 23 Mar 2020 06:49 WIB

AP II Perluas Area Penyemprotan Disinfektan pada Sisi Udara

Sebelumnya penyemprotan disinfektan hanya dilakukan di area terminal penumpang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (30/8/2019).(Antara/Iggoy el Fitra)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (30/8/2019).(Antara/Iggoy el Fitra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya terus meningkatkan upaya untuk mengatasi penularan virus corona atau Covid-19. Salah satunya dengan memperluas area penyemprotan disinfektan di bandara yang dikelola AP II. 

"Bandara-bandara AP II juga memperluas area penyemprotan cairan disinfektan sebagai ikhtiar kami agar mencegah penyebaran virus,” kata Awaluddin, Ahad (22/3). 

Baca Juga

Dia menjelaskan sebelumnya penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh area terminal penumpang pesawat, area publik, dan bagasi penumpang. Lalu sekarang, kata Awaluddin, penyemprotan cairan disinfektan juga dilakukan di sisi udara. 

Menurutnya, penyemprotan disinfektan di sisi udara dilakukan dengan jet sprayer. Selain itu, AP II juga menggunakan cairan disinfektan dengan kandungan bahan aktif hydrogen peroxida.

“Kami berharap airside dapat steril dari virus, sebagaimana upaya yang telah kami jalani untuk mensterilisasi area terminal penumpang pesawat, area perkantoran, dan area publik lainnya,” ungkap Awaluddin. 

Bandara AP II yang saat juga sudah menjalankan konsep pembatasan sosial di beberapa area. Khususnya di tempat berkumpulnya penumpang pesawat seperti saat proses check-in, pemeriksaan keamanaan, di boarding lounge, hingga ketika memproses keberangkatan ke pesawat. 

PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara di Indonesia. Bandara tersebut yakni Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu). Begitu juga dengan Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Thaha (Jambi), dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang). Lalu, Bandara Internasinal Banyuwangi, Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Supadio (Pontianak), Silangit (Tapanuli Utara), Kualanamu (Deli Serdang), dan Tjilik Riwut (Palangkaraya). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement