Senin 23 Mar 2020 06:08 WIB

UMY Terapkan Deteksi Dini di Lingkungan Kampus Cegah Corona

Persiapan keprotokolan keselamatan kesehatan di kampus sebagai bentuk kepedulian.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kampus UMY.(Wahyu Suryana.)
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.(Wahyu Suryana.)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menerapkan deteksi dini terhadap civitas akademika dan tamu di lingkungan kampus. Itu dilakukan guna kurangi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ke lingkungan kampus.

Deteksi dini dilakukan Tim Mitigasi Covid-19 UMY dan menerapkan pembatasan akses masuk kampus dengan hanya membuka pintu gerbang utama. Kemudian, dilaksanakan pendeteksian suhu tubuh oleh FKIK UMY dan petugas gerbang.

Pengecekan suhu ditujukan kepada dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan tamu-tamu. Ketua Tim Gugus Tugas Mitigasi Covid-19 UMY, Sukamta menuturkan, deteksi dini itu telah dilakukan mulai 20 Maret 2020.

"Bila ada yang terdeteksi suhu tubuhnya 37,5 derajat atau lebih akan diarahkan untuk menemui satu petugas medis (dari klinik UMY) yang akan melakukan penapisan berdasar kriteria pemantauan epidemiologi Kemenkes," kata Sukamta, Sabtu (21/3).

Dia menilai, tindakan seperti itu akan terus berjalan selama penetapan darurat wabah Covid-19 belum dicabut pemerintah. Persiapan keprotokolan keselamatan kesehatan di lingkungan kampus sebagai bentuk kepedulian UMY.

Selain itu, ikut ambil bagian membantu pemerintah mengupayakan pencegahan Covid-19. Sehingga, mahasiswa-mahasiswa tetap bisa belajar meskipun wabah Covid-19 masih belum mereda.

Sukamta berharap, civitas akademika UMY tetap terlindungi dari wabah Covid-19 selama mengikuti agenda pembelajaran di kampus. Salah satunya tetap menjaga kesehatan, kebugaran tubuh dan berdoa meminta perlindungan Allah SWT.

"Karena virus merupakan mahluk Allah dan virus tersebut tidak akan pernah hinggap di tubuh manusia jika tanpa kehendak Allah," ujar Sukamta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement