Ahad 22 Mar 2020 23:27 WIB

Permisalan Dosa-Dosa Kecil yang Ditumpuk Menurut Rasulullah

Rasulullah menggambarkan bahaya menumpuk dosa-dosa kecil.

Rasulullah menggambarkan bahaya menumpuk dosa-dosa kecil. Ibadah di Masjid. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Rasulullah menggambarkan bahaya menumpuk dosa-dosa kecil. Ibadah di Masjid. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Acap kali kita meremehkan dosa, khususnya dosa-dosa kecil. Rasulullah menggambarkan pandangan kebanyakan kita terhadap dosa. Beliau menyetarakan peremehan kita terhadap dosa dengan peremehan kita terhadap barang-barang tidak terpakai dan remeh, semisal tulang belulang, ranting kayu, dan rontokan gigi hewan. Lalu Nabi SAW menggambarkan bagaimana hakikat dosa atau pertumbuhan dosa itu.

 

Baca Juga

Suatu hari, selepas Perang Hunain, Rasulullah SAW bersama sahabatnya singgah di suatu tempat yang sangat tandus. Ketika itu Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya mengumpulkan apa saja yang ada di sekeliling mereka. 

 

Dengan segera para sahabat mencari benda-benda di sekeliling mereka, mulai dari ranting kayu, tulang belulang, hingga rontokan gigi hewan. Dalam waktu sekejap mereka berhasil menghimpun barang-barang tersebut sampai menumpak menjadi tumpukan besar.

 

Rasulullah SAW melihat tumpukan besar itu, kemudian beliau bersabda, ''Apakah kalian melihat benda-benda ini? Ketahuilah, ia sama halnya dengan dosa-dosa yang terkumpul pada diri seseorang di antara kalian. Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim takut kepada Allah. Janganlah berbuat dosa, baik kecil maupun besar karena semuanya akan dihitung dan diminta pertanggungjawabannya.''

 

Menurut beliau, dosa kecil yang terus dilakukan akan bertumbuh ruah bagai tumpukan besar seperti gunung, sehingga memerlukan usaha ekstrakuat untuk menyingkirkannya. Tumpukan dosa ibarat kobaran api. Kobaran api itu awalnya hanyalah berupa percikan api. Ia menjadi kobaran hebat jika dibiarkan, tidak dipadamkan. Percikan api lebih mudah dipadamkan daripada ketika telah menjadi kobaran hebat.  

 

Demikian halnya dosa kecil, ketika masih sedikit lebih mudah dihapuskan daripada ketika telah menjadi tumpukan besar dosa. Oleh karena itu, terapi yang Rasulullah SAW ajarkan pada kita sebagai pengikutnya adalah agar kita sedapat mungkin menjauhi dosa kecil, apalagi dosa besar. Jika kita telah melakukan dosa sekecil apa pun, beliau mengajarkan agar kita bertobat atasnya, kemudian mengikutinya dengan amalan kebaikan yang dapat menghapuskannya.

 

Seperti disinyalir dalam sabdanya, ''Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan ikutilah setiap kejelekan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya.'' (HR Muslim) Insyaallah dengan kewaspadaan kita untuk tidak melakukan dosa sekecil apa pun, kita akan selamat ketika diminta pertanggungjawaban kelak.

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement