Ahad 22 Mar 2020 23:23 WIB

MPU Aceh: Peringatan Isra Miraj tak Libatkan Kerumunan Massa

Peringatan Isra Miraj tidak melibatkan massa untuk hindari penyebaran corona.

  Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di komplek Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, sebelum pelaksanaan ibadah shalat Jumat, (20/3).( EPA-EFE/Hotli Simanjuntak)(  Petugas melakukan penyemprotan cairan disin)
Foto: Petugas melakukan penyemprotan cairan disin
Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di komplek Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, sebelum pelaksanaan ibadah shalat Jumat, (20/3).( EPA-EFE/Hotli Simanjuntak)( Petugas melakukan penyemprotan cairan disin)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh menyatakan peringatan Isra Miraj yang jatuh pada Ahad (22/3) menjadi momentum agar umat Muslim lebih mengutamakan sholat, apalagi di tengah kondisi Indonesia menghadapi wabah virus corona (COVID-19).

"Momentum Isra Miraj ini untuk menggugah kita, menyemangati kita untuk tidak lagi meninggalkan dan menyia-nyiakan sholat," kata Wakil Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali di Banda Aceh, Ahad (22/3).

Baca Juga

Ulama Aceh yang akrab disapa Lem Faisal tersebut mengatakan suasana peringatan Isra Miraj kali ini saat kondisi Indonesia dan dunia sedang dilanda wabah pandemi COVID-19. Karena itu bagi umat Muslim Isra Miraj itu momentum untuk menyadarkan diri.

"Apalagi sekarang suasana peringatan Isra Miraj ini kita juga sedang dilanda musibah virus corona. Karena ini musibah dunia maka bagi umat Islam Isra Miraj ini momentum penyadaran diri untuk tidak menyia-nyiakan sholat," kataya.

Dia menjelaskan, setiap umat Islam memperingati Isra Miraj tersebut, menjadi waktu kita sebagai umat Islam untuk digugah mengambil pelajaran yang sangat istimewa tentang perintah sholat.

Dia mengatakan, peristiwa tentang perintah sholat tersebut dapat diambil pelajaran bahwa sholat merupakan ibadah yang sangat istimewa, yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, tanpa melalui perantara malaikat.

"Keistimewaan ini perlu menggugah hati setiap orang Islam, agar untuk tidak lagi meninggalkan sholat. Dan kalau dulu tinggal, sekarang silahkan diganti semuanya sholat yang sudah tinggal itu," katanya.

Kemudian, menurut dia, masyarakat di provinsi paling barat Indonesia tersebut saat peringatan Isra Miraj tidak pernah luput untuk merayakan dengan berbagai kegiatan-kegiatan islami.

Namun di tengah kondisi mewabahnya COVID-19, menurutnya tidak perlu dilakukan perayaan Isra Miraj dalam bentuk pertemuan massal. Apalagi pemerintah juga telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak berkumpul-kumpul, untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Saya rasa kita bisa mengenang peristiwa Isra Miraj ini dengan membaca kitab-kitab, membaca buku-buku, melihat video-video. Harus kita turuti bahwa seruan pemerintah untuk tidak melakukan perkumpulan dengan acara ceramah massal seperti itu," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement